Laju Positif Saham Properti Tahan Koreksi IHSG Sesi I Hanya 0,08%
Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi pertama hari ini, Rabu (11/9), ditutup terkoreksi tipis 0,08% menjadi berada di level 6.331,70. Terkoreksinya IHSG pada sesi pertama ini, sejalan dengan investor asing yang tercatat jual bersih (net sell) di pasar saham dalam negeri sebesar Rp 128,69 miliar.
Dari data investor asing tersebut, khusus pasar reguler, investor asing melakukan net sell sebesar Rp 219,97 miliar. Sedangkan di pasar negosiasi dan tunai tercatat beli bersih (net buy) Rp 91,28 miliar.
Tren investor asing ini melanjutkan tren net sell di pasar saham dalam negeri dalam sebulan terakhir ini. Tercatat, investor asing masih jual bersih senilai Rp 6,84 triliun dalam sebulan ke belakang. Di pasar reguler, asing mencatatkan jual bersih senilai Rp 5,90 triliun.
IHSG sepanjang sesi pertama hari ini sebenarnya sempat tercatat berada di zona hijau dengan kenaikan 0,15% menjadi berada di level 6.346,57. Sayangnya laju positif IHSG hari ini mulai menurun sekitar pukul 10.00 WIB dan sempat menyentuh level terendah hari ini 6.328,68 atau terkoreksi 0,12%.
(Baca: IHSG Hari ini Diprediksi Melemah, Saham Konstruksi Direkomendasi)
Pada sesi pertama ini, volume perdagangan sebanyak 11,07 miliar saham, dengan nilai transaksi sebesar Rp 4,17 triliun, dan dengan frekuensi transaksi sebanyak 370.193 kali. Tercatat ada 218 saham yang bergerak naik, 169 saham yang terkroeksi, dan 138 saham yang stagnan.
Saham-saham Penggerak Indeks
Indeks properti tercatat meroket hingga 1,25% pada penutupan sesi pertama ini. Saham-saham di sektor properti yang tercatat naik sejauh perdagangan hari ini seperti PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) naik 1,96% jadi Rp 2.080 per saham. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) naik 1,47% jadi Rp 1.380. PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) naik 1,64% jadi Rp 1.855. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) naik 0,86% jadi Rp 1.755.
Tidak hanya saham-saham BUMN infrastruktur, perusahaan di sektor properti juga tercatat naik seperti PT Ciputra Development Tbk (CTRA) yang naik 1,38% menjadi Rp 1.105 per saham. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) naik 2,65% jadi Rp 1.355. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) naik 7,17% jadi Rp 1.270. Begitu pula dengan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) yang naik 3,15% jadi Rp 262.
(Baca: Efek Perang Dagang, Dana Asing ke Luar Bursa Saham Rp7 Triliun Sebulan)
Meski sektor properti naik, namun sektor lain seperti industri dasar yang tercatat terkoreksi pada perdagangan hari ini sebesar 0,7%. Saham-saham yang menyebabkan sektor ini terkoreksi seperti PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) tercatat turun 6,23% menjadi Rp 12.050. PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) turun 5,86% menjadi Rp 20.100 per saham.
Padahal saham di sektor ini banyak yang bergerak naik. Seperti PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) yang naik 2,18% menjadi Rp 1.640. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) naik 1,97% jadi Rp 5.175. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) naik 2,35% jadi Rp 348. PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) naik 2,69% jadi Rp 1.085, dan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) naik 2,03% jadi Rp 755.