Kabar OVO Gabung dengan DANA, Menteri Kominfo Minta Ikuti Aturan
Grab dikabarkan dalam pembicaraan dengan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) untuk mengakuisisi DANA, dan akan digabungkan dengan OVO. Menanggapi hal itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara mengatakan, aksi korporasi seperti ini adalah hal biasa.
Rudiantara menilai, merger antara dua perusahaan teknologi finansial (fintech) pembayaran seperti OVO dan DANA semestinya meningkatkan kinerja. “Kalau digabung itu akan menjadi saving (bagi kedua perusahaan),” kata dia di sela-sela acara Youth Diaglogue-CSIS di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (17/9).
Lagipula, menurutnya kedua perusahaan punya wewenang masing-masing dalam mengembangkan layanan. “Dari sisi economic cost of skills, mungkin tidak diduplikasi pengembangan aplikasinya karena punya tim engineering masing-masing,” katanya.
Hanya, ia menegaskan bahwa jika penggabungan itu jadi dilakukan maka harus memenuhi peraturan yang berlaku. Dalam hal ini, ia tidak mengatur tentang akuisisi tersebut.
(Baca: Salip Gopay, Grab Akan Akuisisi DANA dari Emtek)
Adapun kabar Grab bakal mengakuisisi OVO disampaikan oleh salah seorang sumber Reuters. Sumber itu mengatakan bahwa penggabungan OVO dan DANA akan meningkatkan daya saing perusahaan di bidang fintech pembayaran.
“Ini merupakan bagian dari pertarungan Grab dan Gojek,” kata sumber Reuters, beberapa waktu lalu (11/9).
Namun, baik OVO maupun Dana belum mau memberikan konfirmasi terkait kabar tersebut. “Kami tidak berkomentar terhadap rumor dan spekulasi,” kata Juru Bicara Ovo kepada katadata.co.id. Pernyataan senada disampaikan CEO Dana Vincent Iswara. “We can’t comment on market rumor,” katanya.
GoPay dan LinkAja Menanggapi Kabar Bergabungnya OVO dan DANA
Meski begitu, kabar penggabungan OVO dan DANA itu ditanggapi oleh pesaingnya yakni GoPay dan LinkAja. Head of Corporate Communications GoPay Winny Triswandhani mengatakan bahwa perusahaannya fokus menggandeng berbagai pihak, baik pemerintah, institusi keuangan, perusahaan swasta hingga perusahaan kelas dunia.
Ia menilai, kerja sama itu akan menguntungkan seluruh lapisan masyarakat dari layanan pembayaran non-tunai. “Mengenai kompetisi, menurut kami yang penting adalah bagaimana kami bisa bergandengan tangan untuk membantu seluruh masyarakat Indonesia. Kami akan selalu bekerja keras untuk memberikan alasan kuat bagi pengguna agar selalu memilih GoPay,” kata dia.
Di sisi lain, CEO LinkAja Danu Wicaksana menilai konsolidasi bisnis hal yang normal terjadi di semua industri. Ia pun menyambut baik kabar rencana penggabungan OVO dan Dana. “Kami berharap LinkAja dan pemain e-money yang lain dapat semakin cepat dan efisien dalam meningkatkan keuangan inklusif di Indonesia,” katanya.
(Baca: Grab Dikabarkan Akan Akuisisi Dana, Ini Strategi GoPay)