Rupiah Dibuka Melemah Tertekan Kenaikan Harga Minyak
Nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi ini, Selasa (17/9) melemah 55 poin atau 0,39% ke level Rp 14.097 per AS. Rupiah diperkirakan masih terbebani oleh kenaikan harga minyak.
Mengutip Bloomberg, rupiah dibuka di level Rp 14.070 per dolar AS, melemah dari posisi kemarin Rp 14.042 per dolar AS. Sementara indeks dolar AS menguat ke level 98,64.
Mayoritas mata uang negara-negara Asia bergerak melemah terhadap dolar AS. Yuan Tiongkok melemah 0,12%, ringgit Malaysia 0,3%, baht Thailand 0,16%, peso Filipina 0,24%, rupee India 0,94%, serta dolar Singapura dan dolar Hong Kong masing-masing 0,05% dan 0,03%.
(Baca: Masih Terdampak Serangan Kilang Saudi, Harga Minyak Naik Hampir 15%)
Hanya yen Jepang yang berhasil menguat 0,01% terhadap dolar AS.
Vice President Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memperkirakan rupiah pada perdagangan hari ini masih akan terbebani oleh kenaikan harga minyak. Harga minyak tadi malam melonjak hingga 15% seiring terganggunya persediaan akibat pengeboman fasilitas produksi minyak Arab Saudi.
"Kenaikan harga minyak berpotensi memperbesar defisit pada current account (neraca transaksi berjalan) Indonesia yang selama ini menjadi momok rupiah," ujar Ariston kepada Katadata.co.id.
(Baca: Neraca Dagang Surplus, KEIN Peringatkan Berlanjutnya Penurunan Ekspor)
Ia memperkirakan rupiah pada perdagangan hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.040-14.080 per dolar AS.