Potensinya Besar, Gojek dan Grab Akan Bersaing di Bisnis Cloud Kitchen

Desy Setyowati
Oleh Desy Setyowati - Tri Kurnia Yunianto
19 September 2019, 16:35
Gojek bakal meluncurkan layanan cloud kitchen dan bersaing dengan Grab.
Go-Jek
Ilustrasi, GoFood Festival. Gojek bakal meluncurkan layanan cloud kitchen dan bersaing dengan Grab.

Nielsen Singapura menilai, bisnis pemesanan makanan siap santap potensial saat ini. Sejalan dengan hal itu, Gojek pun mengkaji layanan cloud kitchen. Bisnis ini lebih dulu digarap Grab di Indonesia.

Executive Director of Consumer Insights Nielsen Singapura Garick Kea menyampaikan, GoFood dan GrabFood menjadi layanan yang kian digemari konsumen di Indonesia, khususnya di perkotaan. “Pangsa pasarnya besar. Peluang untuk ekspansi juga,” kata dia di Jakarta, Kamis (19/9).

Garick mengatakan bahwa penetrasi internet mencapai 64,8% dari total penduduk Indonesia. Pertumbuhan masyarakat kelas menengah cukup pesat di Tanah Air.

Kemudian, ada banyak pekerja kantor yang memesan makanan melalui aplikasi. “Terutama eksekutif muda. Semakin banyak masyarakat Indonesia yang masuk kelas menengah, rela membayar lebih supaya mereka punya waktu lebih banyak,” katanya.

(Baca: Layanan Pesan-Antar Makanan Jadi Tren, Riset Nielsen: GoFood Pionirnya)

Karena itu, Chief Food Officer Gojek Grup Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan, perusahaannya menjajaki layanan pemesanan makanan berbasis komputasi awan atau cloud kitchen. Namun, ia enggan merinci bisnis anyar tersebut.

Dia hanya mengatakan bahwa layanan itu akan lebih dulu hadir di Indonesia. “Kami sangat excited (dengan cloud kitchen). Kami mulai di Indonesia. Kami lihat kontribusinya (terlebih dulu) di Tanah Air,” kata dia.

Saat ini, Gojek memiliki layanan pusat jajanan serba ada yang dikenal dengan GoFood di 18 kota. Kini, decacorn Tanah Air itu ingin meluncurkan cloud kitchen. “Gunanya apa (cloud kitchen)? Itu adalah dapur di mana konsumen order secara online saja,” kata dia.

Biasanya, perusahaan menyediakan tempat khusus bagi para mitra pedagang jika ingin menghadirkan layanan cloud kitchen. Dengan begitu, mitra pengemudi Gojek yang mengambil layanan itu tidak perlu membayar parkir ataupun berjalan jauh menuju kios pedagang.

Hanya, Gojek belum merinci lokasi cloud kitchen yang bakal diluncurkan. “Layanan ini adalah konsep untuk mengatasi pain point (persoalan mitra pengemudi), supaya lokasinya menjadi lebih dekat,” kata Catherine.

(Baca: Gojek Klaim GoFood Kuasai Pangsa Pasar di Asia Tenggara)

Terkait layanan pemesanan makanan, Gojek telah menggaet sekitar 400 ribu mitra GoFood di Asia Tenggara. Catherine mengklaim, GoFood memimpin pangsa pasar di regional, terutama Indonesia dan Vietnam.

Catherine menyebutkan, 96% mitra GoFood merupakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Data internal Gojek, omzet mitra rerata naik 3,5 kali lipat setelah bergabung dengan GoFood.

Salah satu faktor pendorongnya, kata Catherine, Gojek mengadakan pelatihan kepada mitra dan menyediakan aplikasi khusus yang disebut Gobiz. Ia mencatat, mitra yang memakai Gobiz, transaksinya naik 37%. Lalu, mitra yang menjalankan self-service promotion lewat Gobiz, penjualannya naik hingga 10 kali lipat.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Tri Kurnia Yunianto
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...