Konsumsi Terjaga, Gubernur BI Prediksi Ekonomi Kuartal III Tumbuh 5,1%
Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2019 berkisar 5,1%. Konsumsi rumah tangga masih menjadi penyokong utama pertumbuhan ekonomi.
"Sekitar 5,1%. Konsumsi masih cukup bagus khususnya konsumsi rumah tangga," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di Kompleks BI, Jakarta, Jumat (20/9).
Beberapa faktor yang mendukung konsumsi rumah tangga, seperti harga yang terkendali serta penyaluran bantuan sosial oleh pemerintah. "Itu cukup menjaga konsumsi rumah tangga," ujarnya.
(Baca: Tiga Kali Pangkas Bunga Acuan, BI Masih Buka Ruang Penurunan)
Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi kuartal I 2019 tercatat 5,07%, sedikit lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu 5,06%. Sedangkan pada kuartal II 2019, pertumbuhan ekonomi hanya 5,05%, lebih lambat dari periode sama tahun lalu yang mencapai 5,27%.
Konsumsi rumah tangga tercatat sebagai kontributor terbesar pertumbuhan ekonomi. Pada kuartal II, pengeluaran konsumsi rumah tangga yang diukur atas dasar harga berlaku mencapai Rp 2.211,3 triliun. Ini artinya, konsumsi rumah tangga berkontribusi 55% terhadap Produk Domestik Bruto.
Pengeluaran konsumsi masyarakat terbesar pada triwulan II tahun ini untuk memenuhi kebutuhan makanan dan minuman, yaitu sebesar Rp 872,66 triliun (39,46%), diikuti transportasi dan komunikasi Rp 505 triliun (22,84%).
(Baca: Guyur Banyak Insentif, Sri Mulyani Tagih Kontribusi Industri Properti)
Dengan perkembangan sejauh ini, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi berada di bawah titik tengah prediksi yang sebesar 5-5,4% pada 2019, dan menuju titik tengah prediksi 5,1-5,5% pada 2020.