Ancaman Bahaya dan Penyebab Fenomena Langit Merah di Jambi

Hari Widowati
23 September 2019, 10:21
kabut asap, langit merah muaro jambi, fenomena langit merah di jambi, penyebab langit merah, polusi udara, fenomena hamburan Mie
ANTARA FOTO/SYARIF ABDULLAH
Fenomena langit berwarna merah terlihat di Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Sabtu (21/9).

Langit merah terlihat di Muaro Jambi, Provinsi Jambi pada Sabtu (21/9). Warga masyarakat sekitar terpaksa menyalakan lampu karena langit semakin gelap meski saat itu baru pukul 12.00 siang.

Kabut asap yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan dan lahan (karhutla) memenuhi atmosfir dan menghalangi sinar matahari. Pengendara sepeda motor dan mobil pun harus berjalan ekstra hati-hati karena jarak pandang terbatas. Sejumlah foto dan video yang menunjukkan kondisi tersebut diunggah di media sosial dan menjadi viral. Apa yang menyebabkan fenomena langit berwarna merah seperti yang terjadi di Jambi?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut fenomena langit merah yang terjadi di Muaro Jambi disebabkan oleh adanya hamburan sinar matahari oleh partikel yang mengapung di udara dan berukuran kecil (aerosol). Diameter aerosol dari polutan yang panjangnya sama dengan panjang gelombang sinar tampak (visible) matahari menyebabkan fenomena hamburan Mie (Mie scattering).

Kepala Subbidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Siswanto mengatakan, panjang gelombang sinar merah adalah 0,7 mikrometer. Konsentrasi debu partikulat polutan berukuran

"Langit yang berubah merah terjadi di Muaro Jambi. Ini berarti debu polutan di daerah tersebut dominan berukuran sekitar 0,7 mikrometer atau lebih dengan konsentrasi sangat tinggi," kata Siswanto dalam siaran pers, Senin (23/9). Sebaran partikel tersebut juga luas sehingga membuat langit berwarna merah.

Pada 2015, langit di Palangka Raya juga diberitakan berwarna oranye akibat kebakaran hutan dan lahan. Menurut Siswanto, hal ini menunjukkan bahwa partikel polutan yang ada di Palangka Raya pada saat itu lebih kecil atau lebih halus sehingga warnanya tidak merah seperti yang terjadi di Muaro Jambi.

Berdasarkan hasil citra satelit Himawari 8 pada 21 September 2019, di sekitar Muaro Jambi terdapat banyak titik panas (hotspots) dan sebaran asap karhutla yang sangat tebal. Asap dari kebakaran hutan dan lahan ini berbeda dari daerah lain yang tampak berwarna coklat. "Di Muaro Jambi menunjukkan warna putih yang mengindikasikan lapisan asap sangat tebal," kata Siswanto.

Penyebab asap karhutla di Muaro Jambi lebih tebal adalah banyaknya lahan gambut di kawasan tersebut. Tebalnya asap juga dipengaruhi oleh tingginya konsentrasi debu partikulat berukuran

(Baca: Masih Ada 2.288 Titik Api Karhutla, Petugas Upayakan Hujan Buatan)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...