GoPay, Dompet Digital Milik Gojek yang Rajin 'Bakar Uang'

Pingit Aria
25 September 2019, 18:44
Ilustrasi Gopay di acara Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 di Jakarta Convention Center,  Jakarta (23/9). 
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi Gopay di acara Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 di Jakarta Convention Center,  Jakarta (23/9). 

Setahun sudah, dompet digital milik Gojek menggelar promo GoPay Payday. Pada September 2019 ini, promo tersebut akan digelar pada 26-27, esok hingga lusa. Selama dua hari itu, GoPay akan memberikan uang kembali atau cashback hingga 50 persen dengan nilai maksimal tertentu di merchant yang bekerja sama.

CEO GoPay Aldi Haryopratomo mengatakan bahwa perusahaannya mendorong konsumen untuk mau bertransaksi menggunakan layanan pembayaran digital. Namun, selama ini orang pakai tunai untuk bertransaksi sehari-hari. “Kami butuh orang beralih, jadi kami bakar uang,” katanya dalam acara Fintech Summit 2019 di JCC, Jakarta, Selasa (24/9).

Meski begitu, GoPay tidak hanya memberikan promosi kepada pembeli tetapi juga mitra penjual. Sebab, promosi bisa membantu mitra penjual meningkatkan transaksi. “Kami memberikan promosi kepada orang yang tepat dan waktu yang tepat,” katanya.

GoPay saat ini memang memaksimalkan ekosistem Gojek untuk meningkatkan transaksi. Gojek memiliki sekitar dua juta mitra pengemudi taksi dan ojek online. Selain itu, decacorn Tanah Air ini menggaet sekitar 400 ribu mitra GoFood dan 60 ribu penyedia layanan yang hampir semuanya menerima pembayaran melalui GoPay.

(Baca: GoPay, OVO, LinkAja dan DANA Ungkap Soal Strategi ‘Bakar Uang’)

Alhasil, penggunaan (usecase) GoPay menjadi lebih luas, dari pesan-antar makanan, transportasi publik, pembelian tiket bioskop. Selain itu, pembayaran e-commerce, logistik, pengisian pulsa, tagihan bulanan, penarikan tunai hingga Google Play Store juga bias dilakukan melalui GoPay.

Head of Corporate Communications GoPay Winny Triswandhani mencatat, sekitar 50% transaksi di aplikasi Gojek menggunakan layanan pembayarannya. Selain itu, GoPay meningkatkan transaksi di luar ekosistem Gojek dengan menggaet Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Konsumen pun bisa melihat kode Quick Response (QR Code) GoPay ada di mal hingga pedagang kaki lima. Sebanyak 30 pasar tradisional di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) dan 10 di wilayah lainnya pun menggunakan layanan GoPay.

Selain memperluas pasar dan penggunaan (usecase), GoPay berkolaborasi dengan perbankan untuk mendapat untung. Dompet digital besutan Gojek itu bisa memasarkan produk perbankan dan membantu bank mengakuisisi konsumen.

(Baca: OVO, Dompet Digital Terbesar Indonesia dalam Ekosistem Grab)

Data Bank Indonesia, total transaksi dari pembayaran digital pada semester pertama 2019 mencapai Rp 56,1 triliun. Di antaranya, 17% atau sekitar Rp 9,5 triliun dilakukan melalui GoPay, dompet digital dalam ekosistem Gojek.

Dikutip dari Tech in Asia, posisi GoPay ada di bawah OVO yang pada semester lalu pangsa pasarnya mencapai 37% atau sekitar Rp 20,8 triliun. Sedangkan DANA dan LinkAja, masing-masing berkontribusi sebesar 10% dan 3% dari total transaksi pada periode yang sama.

Data ini ditunjukkan pada pelaku industri pembayaran dalam sebuah acara tertutup. Meski detail metodologi riset ini tidak diungkap, sumber yang tertera pada data merujuk pada Laporan Kantor Pusat Bank Umum/LKPBU dan Laporan Selain Bank Umum/LSBU.

GoPay meragukan keabsahan laporan ini. “Tidak dijelaskan metodologi apa yang dipakai dalam data ini, tetapi angkanya tidak sesuai dengan sebagian besar penelitian yang menunjukkan GoPay sebagai penyedia layanan pembayaran digital terbesar di Indonesia,” kata Winny.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...