Investor Buru Dolar AS Antisipasi Pemakzulan Trump, Harga Emas Anjlok
Harga emas dunia anjlok seiring ketidakpastian politik di Amerika Serikat (AS) setelah parlemen AS mengumumkan dimulainya penyelidikan pemakzulan Presiden Donald Trump. Investor melakukan langkah antisipasi dengan memburu aset aman dolar AS, sehingga mengurangi daya tarik aset aman lainnya emas.
Harga emas dunia di pasar spot ditutup turun 1,8% ke level US$ 1.504 per ounce pada sesi pedagangan sebelumnya. Sebelum ditutup pada level tersebut, harganya sempat anjlok hingga 2% ke level US$ 1.501 per ounce. Meski begitu, harganya mulai naik pada perdagangan pagi ini, meski tipis. Saat berita ini ditulis, harganya naik 0,26% ke level US$ 1.508 per ounce.
(Baca: Upaya Pemakzulan Presiden Trump Dimulai, Parlemen AS Gelar Investigasi)
Harga emas di bursa berjangka Comex juga tercatat anjlok 1,8% ke level US$ 1.512 per ounce pada perdagangan sesi sebelumnya. Harganya telah berangsur naik pada perdagangan pagi ini, meski belum mampu menutup penurunan sesi sebelumnya. Saat berita ini ditulis, harganya naik 0,2% ke level US$ 1.515 per ounce.
Reuters memberitakan, pelemahan harga emas dunia terjadi seiring penguatan dolar AS. Investor memburu aset aman dolar AS untuk mengantisipasi risiko dari penyelidikan pemakzulan Trump. Indeks dolar AS tercatat sempat menyentuh level tertinggi dalam dua pekan.
Seperti diketahui, pergerakan kurs dolar AS dan harga emas biasanya bertolak belakang. Dalam kondisi penguatan dolar AS, harga emas biasanya melemah. Sebab, emas yang dihargai dalam dolar AS akan lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain.
“(Penarikan penempatan dari emas) Ini dimulai dengan penguatan dolar AS yang melemahkan harga logam dan minyak mentah, dolar tampaknya menjadi tempat aman,” kata Managing Director RBC Wealth Management George Gero seperti dikutip Reuters.
Meski begitu, ia menilai harga emas masih akan bergerak naik. Sebab, selain kekhawatiran terkait pemakzulan, investor melihat ada berbagai kekhawatiran lain yang mendukung harga emas, di antaranya berlanjutnya masalah Timur Tengah, pembicaraan AS dengan Tiongkok terkait tarif bea masuk, dan lainnya.
Di sisi lain, Head Trader di US Global Investors Michael Matousek mengatakan, dalam kondisi banyaknya kewajiban utang yang ditanggung berbagai negara, dan suku bunga riil yang negatif, memang diperlukan penempatan dalam emas untuk lindung nilai (hedging) inflasi. Kondisi ini mendukung harga emas.
Reuters mencatat, di tengah suku bunga rendah, dan berbagai risiko global, harga emas menyentuh US$ 1.535 per ounce pada Selasa, 24 September 2019, tertinggi sejak 5 September 2019. Adapun isu terkini yang menjadi sorotan yaitu sanksi AS terhadap beberapa perusahaan Tiongkok lantaran diketahui mentransfer minyak dari Iran.
Seiring anjloknya harga emas dunia, harga emas Antam turun. Harga emas Antam di Butik Emas Logam Mulia Pulo Gadung tercatat Rp 762 ribu, turun Rp 7 ribu dibandingkan kemarin. Sedangkan harga emas untuk penjualan kembali Rp 785 ribu, turun Rp 8 ribu dibandingkan kemarin.
Harga Emas Antam, Selasa, 24 September 2019:
Emas batangan 0,5 gr: Rp 405.500
Emas batangan 1 gr: Rp 762.000
Emas batangan 2 gr: Rp 1.473.000
Emas batangan 3 gr: Rp 2.188.000
Emas batangan 5 gr: Rp 3.630.000
Emas batangan 10 gr: Rp 7.195.000
Emas batangan 25 gr: Rp 17.880.000
Emas batangan 50 gr: Rp 35.685.000
Emas batangan 100 gr: Rp 71.300.000
Emas batangan 250 gr: Rp 178.000.000
Emas batangan 500 gr: Rp 357.300.000
Emas batangan 1.000 gr: Rp 711.600.000
Sumber: www.logammulia.com untuk lokasi Butik Emas Logam Mulia Pulo Gadung