Ada Konflik Timur Tengah hingga Pemakzulan Trump, Harga Minyak Turun

Image title
27 September 2019, 08:28
Ada banyak sentimen mulai dari konflik di Timur Tengah hingga upaya pemakzulan Presiden AS Donald Trump, harga minyak turun hari ini
Katadata
Ilustrasi kilang minyak. Ada banyak sentimen mulai dari konflik di Timur Tengah hingga upaya pemakzulan Presiden AS Donald Trump, harga minyak turun hari ini.

Harga minyak menurun pada perdagangan hari ini (27/9), waktu Indonesia. Ada beragam sentimen yang mempengaruhi harga komoditas tersebut. Di antaranya konflik di Timur Tenggah hingga upaya pemakzulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak mentah berjangka jenis Brent sempat naik 0,6% menjadi US$ 62,74 per barel pada penutupan perdagangan kemarin. Namun, harganya turun 0,54% menjadi US$ 62,4 per barel pada pukul 8.50 PM EDT atau 7.50 WIB hari ini.

Sedangkan minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) turun tipis, delapan sen menjadi US$ 56,41 per barel pada penutupan perdagangan kemarin. Hari ini, harganya turun 0,18% menjadi US$ 56,31 per barel pada pukul 8.55 PM EDT atau 7.55 WIB hari ini.

Harga minyak memang bergerak stagnan pada perdagangan kemarin. Salah satu sentimen negatif adalah upaya pemakzulan Donald Trump. "Pasar tidak suka pendakwaan, itu akan berpengaruh negatif bagi ekonomi AS dan perdagangan AS dengan Tiongkok," kata Analis Price Futures Group Phil Flynn dikutip dari Reuters, Jumat (27/9).

(Baca: Sempat Turun Karena Stok AS di Luar Dugaan, Harga Minyak Naik Tipis)

Karena itu, harga minyak sempat terpukul di awal sesi setelah Komite Intelijen DPR AS merilis versi rahasia dari laporan pengungkap fakta terkait upaya pemakzulan Trump. Presiden AS itu dituduh telah meminta bantuan Ukraina untuk mengalahkan rival politiknya pemilihan presiden 2020.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...