Freeport Sebut Operasional Tambang Tak Terganggu Kerusuhan di Papua

Image title
1 Oktober 2019, 14:05
Area pengolahan mineral PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Papua.
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Area pengolahan mineral PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Papua.

PT Freeport Indonesia (PTFI) memastikan bahwa kegiatan operasional dan akses jalan dari dan menuju lokasi pertambangan di Kabupaten Mimika, Papua tetap berjalan dan tak terdampak kerusuhan. Berbagai peristiwa kerusuhan yang terjadi di Bumi Cendrawasih telah menyebabkan sejumlah kerusakan bangunan hingga memakan korban jiwa.

Sejumlah kerusuhan terus terjadi di beberapa kota di Papua sejak 16 Agustus 2019. Hal ini  dilatarbelakangi isu pengepungan asrama mahasiswa Papua di Surabaya hingga kabar hoaks berlatar rasialisme yang memicu demonstrasi massa dan berakhir ricuh.

Kerusuhan terakhir di Wamena menyebabkan 32 orang meninggal dunia, 77 orang terluka, dan ribuan warga mengungsi. Tak hanya itu, kerusuhan juga menyebabkan berbagai kerusakan berupa  224 mobil dan 150 sepeda motor terbakar, 165 rumah rusak, 20 kantor, dan 456 tempat usaha milik warga rusak dan terbakar.

(Baca: 3.225 Orang Mengungsi ke Jayapura Akibat Kerusuhan Wamena)

Meski demikian, Freeport menyatakan kinerja perusahaan tak terganggu akibat kerusuhan yang terjadi di Wamena, serta beberapa kota lainnya di Papua. 

Vice President Corporate Communication Freeport Indonesia Riza Pratama mengungkapkan bahwa produksi mineral pada tahun ini mengalami penurunan hingga 50% dari tahun lalu. Namun, menurutnya hal itu bukan dikarenakan terganggunya produksi akibat situasi keamanan, melainkan karena adanya masa transisi dari tambang terbuka (open pit) ke tambang bawah tanah(underground).

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...