Hingga September, Realisasi Investasi Pertamina Capai Rp 47,75 Triliun
Pertamina mencatat realisasi investasi hingga September 2019 mencapai 80 persen dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sebesar US$ 4,2 miliar. Ini berarti, Pertamina telah menggelontorkan dana US$ 3,36 miliar atau sekitar Rp 47,75 sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini.
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Heru Setiawan mengatakan realiasi investasi tersebut bisa mencapai 80 persen karena sejumlah proyek hulu migas bisa berjalan sesuai rencana. Pasalnya, Pertamina mengalokasikan 60% investasi tahun ini atau sekitar US$ 2,6 miliar untuk proyek hulu migas.
"Yang hulu sih okelah, cuma kegiatan-kegiatan eksplorasi dan perbaikan fasilitas, investasi fasilitas masih okelah," ujar Heru pada Selasa (1/10) di Jakarta.
Biarpun begitu, Heru menyatakan perusahaan bakal terus berusaha mengejar target investasi dalam RKAP 2019. "Kami masih optimistis bisa tercapai, samalah seperti tahun kemarin antara 80 persen sampai dengan 90 persen," ujar Heru pada Selasa (1/10) sore di Jakarta.
(Baca: Pertamina Integrasikan Proyek Langit Biru dengan Kilang Cilacap)
Beberapa proyek yang bakal menyerap investasi cukup besar diantaranya proyek Jambaran Tiung Biru (JTB). Total investasi untuk proyek ini mencapai US$ 1,42 miliar.
Pertamina mendapatkan pinjaman sebesar US$ 1,85 miliar dari konsorsium yang terdiri dari 12 bank untuk pembiayan proyek tersebut. Hingga Agustus 2019, pembangunan proyek JTB mencapai 29%.
Proyek tersebut rencananya akan mulai beroperasi pada 2021 mendatang. Kapasitas produksi dari JTB mencapai 192 MMSCFD dengan cadangan gas sebesar 2,5 triun kaki kubik (TCF).
Selain itu, ada pula proyek pengeboran di Blok Mahakam. Pertamina menargetkan bisa mengebor 118 sumur di Blok Mahakam tahun ini. Hingga semester I 2019, Pertamina telah mengebor 52 sumur.
(Baca: Pertamina Mulai Pengadaan Rig untuk Mengebor Blok Mahakam Tahun Depan)