Jelang Perundingan Dagang, Rupiah Dibuka Melemah di Rp 14.197 per US$

Agatha Olivia Victoria
3 Oktober 2019, 09:41
Rupiah dibuka pada level Rp 14.197 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah 1 poin dibanding perdagangan sebelulumnya.
Arief Kamaludin|KATADATA
Rupiah dibuka pada level Rp 14.197 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah 1 poin dibanding perdagangan sebelulumnya.

Nilai tukar rupiah dibuka melemah satu poin di perdagangan pasar spot hari ini, Rabu (3/10). Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka pada level Rp 14.197 per dolar Amerika Serikat (AS), terdampak sentimen global, salah satunya perang dagang.

Selain rupiah, beberapa mata uang juga tercatat melemah terhadap dolar AS. Rupee India melemah 0,3%, yuan Tiongkok 0,36% dan baht Thailand melemah 0,04% terhadap mata uang Paman Sam. 

Sementara, mata uang Asia lainnya banyak menunjukkan penguatan tipis terhadap dolar AS. Seperti yen Jepang naik 0,07%, dolar Hongkong dan dolar Taiwan masing-masing 0,02%. Kemudian dolar Singapura menguat 0,04%, diikuti won Korea Selatan 0,03%, peso Filipina 0,09%, dan ringgit Malaysia 0,06%.

(Baca: Perang Dagang Mereda, Rupiah Melemah ke 14.215 per Dolar AS)

Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong mengatakan,  pergerakan rupiah hari ini akan stabil, namun ada kecenderungan melemah. "Pelemahan rupiah terimbas penguatan dolar AS belakangan ini, yang terjadi seiring ekspektasi perundingan dagang AS dan Tiongkok akhir pekan depan," Kata Lukman kepada katadata.co.id, Rabu (3/10).

Negosiasi perdagangan antara dua negara dengan ekonomi terbesar dunia tersebut rencananya berlangsung pada 10-11 Oktober 2019 di Washington, AS. Hadir sebagai delegasi Tiongkok, penasihat ekonomi utama Presiden Xi Jinping serta Wakil Perdana Menteri Liu He.

Pertemuan ini dinilai Lukman mampu memberi aura positif terhadap pasar. Di sisi lain, mata uang Negeri Paman Sam masih tertekan sejak kemarin seiring dengan rilis data manufaktur dan tenaga kerja AS yang buruk.

Menurut survei dari Institute for Supply Management (ISM), aktivitas manufaktur AS turun ke level terendah pada September 2019. Ekspor di negeri Paman Sam tersebut terperosok dampak perang dagang dengan Tiongkok yang berlarut-larut.  

Indeks aktivitas manufaktur ISM hanya berada di angka 47,8, menyusut selama dua bulan berturut-turut yang mengindikasikan adanya kontraksi. Sementara ekspektasi para ekonom sebelumnya mematok indeks manufaktur AS berada di angka 50,1. 

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...