Menyusul OVO, Rudiantara Bocorkan 2 Startup Berpeluang Jadi Unicorn

Cindy Mutia Annur
7 Oktober 2019, 13:53
Setelah OVO, Menteri Kominfo Rudiantara sebut startup dari pendidikan dan kesehatan berpeluang jadi unicorn.
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Rudiantara di acara Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia bersama Katadata mengadakan diskusi dan peluncuran buku Indonesia Menuju 5 Besar Dunia di The Ballroom Theater XXI, Jakarta Pusat (12/9). Setelah OVO, Menteri Kominfo Rudiantara sebut startup dari pendidikan dan kesehatan berpeluang jadi unicorn.

Menjelang berakhirnya pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla pada bulan ini, PT Visionet Internasional (OVO) disebut-sebut sudah menjadi unicorn kelima Tanah Air. Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara mengatakan, startup dari sektor pendidikan dan kesehatan berpeluang menyusul OVO.

Meski OVO belum memberikan tanggapan, Rudiantara yakin perusahaan rintisan ini sudah menjadi unicorn. “Indonesia sudah memiliki lima startup berstatus unicorn. Bahkan, salah satunya decacorn,” kata Rudiantara kepada Katadata.co.id, Senin (7/10).

Unicorn merupakan sebutan bagi startup bervaluasi lebih dari US$ 1 miliar. Indonesia sudah memiliki empat unicorn yakni Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, dan yang terbaru, OVO. Sedangkan decacorn memiliki valuasi lebih dari US$ 10 miliar, yakni Gojek.

(Baca: OVO Disebut Sudah Jadi Unicorn Kelima Indonesia)

Setelah OVO, menurutnya startup di bidang pendidikan dan kesehatan berpeluang jadi unicorn. Sebab, pemerintah menganggarkan Rp 500 triliun lebih untuk pendidikan tahun depan.

Sedangkan untuk kesehatan, pemerintah mengalokasikan lebih dari Rp 100 triliun. "Bisnis itu mengikuti aliran uang. Angka-angka itu memberikan gambaran besarnya peluang startup edutech dan healthcare menjadi unicorn di Indonesia," kata dia.

Rudiantara mengatakan, pemerintah berperan memfasilitasi atau mengakselerasi startup supaya bisa berkembang menjadi unicorn. “Kepastiannya (menjadi unicorn atau tidak) ada di tangan para investor dan modal ventura," ujarnya.

Sebelumnya, Rudiantara memperkirakan bahwa unicorn selanjutnya berasal dari bidang pendidikan. Namun, CB Insights menyebutkan valuasi OVO mencapai US$ 2,9 miliar atau sudah menjadi unicorn.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...