Survei BI: Penjualan Retail Melambat, Sandang Paling Lesu

Agatha Olivia Victoria
9 Oktober 2019, 13:41
penjualan retail
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Ilustrasi. Survei penjualan BI mencatat kelompok sandang mencatatkan pertumbuhan penjualan kelompok sandang hanya mencapai 1% pada kuartal III 2019.

Survei Bank Indonesia (BI) memproyeksi penjualan retail atau eceran pada kuartal III 2019 tumbuh melambat dibanding kuartal sebelumnya. Perlambatan penjualan terjadi pada hampir seluruh komoditas barang yang disurvei, terutama kelompok sandang. 

Hasil survei yang dipublikasikan pada Rabu (9/10), mengindikasikan penjualan eceran pada kuartal III 2019 tumbuh 1,8% secara tahunan, lebih rendah dibandingkan 4,2% pada kuartal II 2019 dan kuartal III tahun lalu sebesar 4,6%.

Perlambatan penjualan tersebut terjadi pada hampir seluruh komoditas barang yang disurvei, terutama kelompok sandang yang hanya tumbuh 1%. Pada kuartal II, kelompok sandang mencatatkan pertumbuhan sebesar 27,5% seiring meningkatnya permintaan selama momentum Ramadan dan Idul Fitri. 

Selain itu, survei BI juga mengindikasikan penurunan penjualan pada kelompok bahan bakar kendaraan bermotor dan kelompok barang budaya dan rekreasi yang masing-masing turun  6,6% dan 6,8%. Penurunan ini lebih dalam dibanding kuartal II 2019 masing-masing sebesar 3,4% dan 1,4%.

(Baca: Para Pedagang yang Menangguk Untung saat Listrik Mati Massal)

Meski secara keseluruhan kuartal melambat, survei BI mengindikasikan pertumbuhan penjualan eceran mulai positif pada September. Peningkatan pertumbuhan terutama didorong pertumbuhan penjualan kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya dan kelompok makanan, minuman, dan tembakau. 

Hal ini seiring perkiraan pertumbuhan Indeks Penjualan Riil (IPR) pada September 2019 yang sebesar 215,2 atau meningkat menjadi 2,1% secara tahunan. Angka itu tumbuh lebih tinggi dari 1,1% pada bulan sebelumnya.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...