Kabupaten Siak Berhasil Kurangi Titik Api Lewat Siak Hijau

Image title
Oleh - Tim Publikasi Katadata
10 Oktober 2019, 11:50
Kebakaran Hutan dan Lahan Kab. Siak
Katadata

Jakarta - Kabupaten Siak, seperti halnya beberapa kawasan lain di Provinsi Riau, juga mengalami peristiwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Jumlah hotspot  atau titik panas di Kabupaten Siak pada  2019 ini mencapai 493 titik.

Namun dari segi presentase, titik panas di  Kabupaten Siak merupakan salah satu yang terendah di Provinsi Riau, yaitu hanya sekitar 6 persen. Padahal, kabupaten ini memiliki lahan gambut terbesar di Pulau Sumatera. Lebih dari separuh atau 57 persen  luas kawasan Kabupaten Siak berupa lahan gambut, yaitu mencapai area seluas 479.485 hektar. Dari total seluruh kawasan gambut tersebut, 21 persen di antaranya adalah lahan gambut dalam, dengan kedalaman 3-12 meter.

Bupati Siak, Alferdi, mengungkapkan rendahnya persentase titik panas adalah hasil dari upaya pencegahan karhutla Kabupaten Siak mendorong upaya pemanfaatan lahan agar lahan terjaga.

“Upaya-upaya tersebut tidak hanya berupa kerja pemerintah daerah, namun juga melibatkan masyarakat, mitra pembangunan, pemerintah kabupaten, organisasi masyarakat  sipil, dan juga pihak swasta yang dipayungi oleh Peraturan Bupati No. 22/2018 mengenai Inisiatif Siak Hijau,”  kata Alferdi dalam acara diskusi di Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2019.

Alferdi menambahkan peraturan Siak Hijau ini menjadi pedoman bagi pemerintah daerah Siak, masyarakat, dan swasta dalam mengelola sumber daya alam yang berkelanjutan, demi kesejahteraan masyarakat Siak

Setahun setelah peristiwa karhutla yang masif pada 2015, Kabupaten Siak mulai berbenah melakukan tahap tahapan pembuatan peta jalan Kabupaten Siak Hijau. Kabupaten bekerja sama dengan organisasi masyarakat sipil yang tergabung dalam Saudagho Siak, menganalisis apa saja penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan, serta meninjau dan mengembangkan peraturan-peraturan daerah untuk mencegah dan mengatasi karhutla. Pada 2017, Kabupaten Siak menggandeng pihak swasta dan pengusaha kecil untuk menerapkan Good Agriculture Practice (GAP) untuk pengelolaan kebun sawit yang berkelanjutan.

Halaman:
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement