Setelah Bertemu SBY, Jokowi Buka Peluang Rombak Susunan Kabinet Baru
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, telah merampungkan susunan kabinet untuk periode kedua pemerintahannya. Namun, ia menyebut masih ada kemungkinan perombakan.
“Ya mungkin ada pertimbangan masih bisa (mengubah susunan kabinet),” kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10).
Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi sehari setelah bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka, Jakarta. Salah satu topik bahasan dalam pertemuan tersebut tentang kemungkinan Demokrat bergabung dengan koalisi pemerintah.
(Baca: Prabowo Tentukan Sikap Politik Gerindra 3 Hari sebelum Jokowi Dilantik)
Wacana bergabungnya Demokrat ke koalisi pemerintah sudah beberapa kali digaungkan. Bahkan, Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasan sempat mengatakan Demokrat sudah siap menempatkan kader terbaiknya dalam kabinet baru Jokowi, bila dikehendaki.
“Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) saya pikir salah satu yang paling menonjol saat ini,” kata dia di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (9/10). AHY dianggap bisa merepresentasikan kalangan muda. Selama ini, Jokowi memang menginginkan sosok menteri berusia muda pada kabinet baru.
(Baca: NasDem Menentang Tawaran Kursi Menteri Kabinet Jokowi untuk Gerindra)
AHY merupakan putra pertama SBY. Dalam struktur partai, suami Annisa Pohan tersebut menjabat sebagai Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Pemenangan Pemilu Demokrat.
Rencananya, Jokowi akan mengumumkan susunan kabinet pada saat pelantikan atau sehari setelahnya. Jokowi dan Wakil Presiden terpilih Ma’ruf Amin akan dilantik pada 20 Oktober 2019.
Adapun Jokowi memastikan akan memasukkan menteri asal Papua dalam kabinet baru. Hal tersebut dilakukan agar ada representasi Papua dalam kabinet. Meski demikian, Jokowi enggan mengungkapkan berapa banyak tokoh asal Papua yang bakal menjadi menteri. “Nanti dilihat,” ucapnya.