Genjot Kualitas Tenaga Kerja, Kemenperin Ikut Melatih Sekolah Kejuruan

Andrea Lidwina
13 Oktober 2019, 14:39
Siswa SMK mengikuti ujian kompetensi keahlian mengelas di Pekanbaru, Riau (8/3) lalu.
ANTARA FOTO/FB Anggoro
Siswa SMK mengikuti ujian kompetensi keahlian mengelas di Pekanbaru, Riau (8/3) lalu.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong peningkatan kualitas tenaga kerja yang sejalan dengan kebutuhan sektor industri memasuki era  industri 4.0. Upaya tersebut antara lain dilakukan dengan meningkatkan pembinaan sekolah menengah kejuruan (SMK) melalui unit pendidikan vokasi. 

Menggandeng Sekolah Menengah Analis Kimia Padang (SMAKPA), pemerintah membantu mempersiapkan tenaga kerja agar memiliki kemampuan sesuai dengan kebutuhan industri kimia.

Advertisement

Wakil Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Barwita Yuniana mengatakan, pada 2018 sekitar 80% lulusan dari SMK tersebur pun sudah terserap di industri.

“Total siswa kita ada 192 orang pada 2018. Seratus orang langsung bekerja (setelah lulus), 48 orang melanjutkan kuliah vokasi, sisanya melalui masa tunggu, maksimal tiga bulan,” ujarnya di Padang, Sumatera Barat, pekan lalu. 

(Baca: Jokowi Tagih Percepatan Peta Jalan Industri 4.0 ke Para Menteri)

Menurutnya, rata-rata lulusan sekolah ini sudah bekerja di 30 perusahaan, seperti Pertamina, Krakatau Steel, dan Mayora. Proses link and match antara tenaga kerja dengan industri, menurutnya sudah tercapai melalui penyesuaian kurikulum.

Kepala SMAKPA Nasir mengatakan, para siswa akan mendapatkan beragam pelatihan teknis selama empat tahun menempuh pendidikan di SMK.

“Kita punya 11 laboratorium yang sesuai standar industri dan peralatannya paling terbaru,” ujarnya.

Para siswa juga akan melakukan kunjungan dan magang di perusahaan, pelatihan bahasa Inggris dan Mandarin, serta sertifikasi profesi, baik dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) maupun tingkat internasional.

Seperti diketahui, peningkatan kemampuan tenaga kerja melalui pendidikan vokasi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mempercepat penerapan industri 4.0 di Indonesia. Dalam peta jalan (roadmap) making Indonesia 4.0, tenaga kerja berkualitas tinggi dibutuhkan di lima sektor utama, antara lain industri makanan dan minuman, tekstil, otomotif, elektronika, dan kimia.

Kelima sektor itu ditetapkan sebagai prioritas karena telah berkontribusi besar terhadap sektor manufaktur, yakni 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri pengolahan, 65% terhadap ekspor, dan 60% terhadap penyerapan tenaga kerja.

Halaman:
Reporter: Andrea Lidwina
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement