Investor Khawatir Data Neraca Dagang Jeblok, Rupiah Bergerak Melemah
Nilai tukar rupiah pagi hari ini, Selasa (15/10) dibuka menguat ke level Rp 14.137 per dolar AS. Namun saaat berita ini ditulis, rupiah ditransaksikan melemah ke level Rp 14.142 per dolar AS atau turun 0,02% dibanding kemarin.sore di level Rp 14.139 per dolar AS.
Selain mata uang Garuda, dolar Hongkong dan rupee India terpantau melemah. Dolar Hongkong turun satu poin dan rupee turun 0,29%.
Sementara mayoritas mata uang Asia menguat terhadap mata uang Negeri Paman Sam. Yen Jepang naik 0,06%, dolar Singapura 0,08%, dolar Taiwan 0,13%, won Korea Selatan 0,14%, peso Filipina 0,03%, yuan Tiongkok 0,06%, ringgit Malaysia 0,05%, serta baht Thailand 0,09%.
Vice President Monex Investindo Futures Ariston Tjnedra menilai terdapat sentimen dari dalam negeri yang mempengaruhi rupiah hari ini, yakni pasar menunggu data neraca perdagangan.
"Selain soal defisit, yang dikhawatirkan juga soal penurunan aktivitas ekspor dan impor. Data yang di bawah ekspektasi bisa melemahkan rupiah," kata Ariston kepada Katadata.co.id, Selasa (15/10).
(Baca: Tiongkok Ingin Negosiasi Lagi Sebelum Teken Kesepakatan dengan AS)
Di sisi lain pasar kembali khawatir mengenai prospek negosiasi dagang AS dan Tiongkok. Meskipun sudah tercapai kesepakatan parsial Jumat (11/10) lalu, menurut dia, kesepakatan tersebut butuh waktu satu bulan untuk dituangkan dalam perjanjian.