Sanksi AS ke Turki dan Defisit Neraca Dagang Buat Rupiah Melemah

Agatha Olivia Victoria
15 Oktober 2019, 17:50
Sanksi AS ke Turki dan defisit neraca dagang September membuat rupiah melemah.
ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Ilustrasi, seorang petugas bank menghitung mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Sanksi AS ke Turki dan defisit neraca dagang September membuat rupiah melemah.

Nilai tukar rupiah melemah 0,19% menjadi Rp 14.166 per dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari ini (15/10), berdasarkan data Bloomberg. Ekonom menilai, sanksi AS terhadap Turki menjadi penyebab pelemahan ini.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), rupiah melemah 14 poin dibanding kemarin, menjadi di Rp 14.126 per dolar AS.

Ekonom Permata Bank Josua Pardede menilai, rupiah tertahan oleh isu geopolitik hari ini. "pemerintah AS memberi sanksi ekonomi terhadap Turki," kata Josua kepada Katadata.co.id, Selasa (15/10).

Mayoritas mata uang Asia pun melemah. Di antaranya Dolar Singapura (0,1%), dolar Taiwan (0,15%), won Korea Selatan (0,01%), peso Filipina (0,11%), rupee India (0,34%), yuan Tiongkok (0,12%), dan ringgit Malaysia (0,05%).

Namun, ada juga mata uang Asia yang menguat. Yen Jepang misalnya, menguat 0,16%. Lalu, dolar Hong Kong dan baht Thailand masing-masing menguat 0,01% dan 0,11% dibanding dolar AS.

(Baca: AS Siapkan Sanksi Ekonomi untuk Turki Terkait Serangan ke Suriah)

AS memberikan saksi berupa kenaikan tarif impor baja Turki hingga 50%. Negeri Paman Sam itu juga menghentikan negosiasi perdagangan dengan Turki. Sanksi ini diberikan karean Turki terus menyerang Suriah Utara.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...