Pasar Masih Khawatir Situasi Perang Dagang, Rupiah Dibuka Melemah

Agatha Olivia Victoria
16 Oktober 2019, 08:39
dolar AS, rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Nilai tukar rupiah hari ini, Rabu (16/10) dibuka melemah 0,07% dari posisi penutupan kemarin Rp 14.166 per dolar AS ke level Rp 14.177 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini, Rabu (16/10), dibuka melemah 0,07% dari posisi penutupan kemarin Rp 14.166 per dolar AS ke level Rp 14.177 per dolar AS. Pelemahan rupiah seiring masih khawatirnya investor terhadap situasi perang dagang AS dengan Tiongkok maupun Uni Eropa.

Mengutip Bloomberg, rupiah melemah terhadap dolar AS bersama mayoritas mata uang Asia lainnya. Dolar Singapura terpantau turun 0,09%, dolar Taiwan 0,03%, won Korea Selatan 0,11%, peso Filipina 0,12%, rupee India 0,45%, yuan Tiongkok 0,2%, dan ringgit Malaysia 0,04%.

Namun tak semuanya tumbang, yen Jepang, dolar Hongkong, dan baht Thailand masih berhasil menguat. Yen naik 0,18%, dolar Hongkong satu poin, dan baht 0,12%.

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim menilai dalam perdagangan hari ini rupiah masih akan melemah di antara Rp 14.132 hingga Rp 14.190 per dolar AS. "Rupiah akan melemah tersengat data eksternal yang masih jelek," kata Ibrahim kepada Katadata.co.id.

(Baca: Surplus Dagang Indonesia ke AS Naik Terbantu Ekspor Perhiasan)

Adapun dari eksternal, rupiah melemah akibat indeks dolar AS yang menguat sejak kemarin. Saat berita ini ditulis, indeks dolar AS terpantau naik 0,02% ek level 98.31.

Perang dagang masih menjadi salah satu sentimen yang membuat dolar AS menguat. Pada Senin (14/10), Tiongkok mengatakan bahwa pihaknya menginginkan lebih banyak pembicaraan sebelum Presiden Tiongkok XI Jinping setuju untuk menandatangani rincian kesepakatan fase satu Presiden AS Donald Trump.

Kesepakatan fase satu tersebut yakni pembatalan rencana kenaikan tarif pada 15 Oktober 2019 terhadap impor asal Tiongkok senilai US$ 250 miliar dari 25% menjadi 30%. Meski demikian, rencana kenaikan tarif pada 15 Desember 2019 masih sesuai rencana. Rencana tersebut akan menyasar produk Tiongkok senilai US$ 160 miliar yang akan dikenakan tarif sebesar 15%.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...