Dibayangi Aksi Ambil Untung, IHSG Berpotensi Terkoreksi
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (17/10) diprediksi oleh beberapa analis bakal terkoreksi wajar. Hal ini disebabkan oleh aksi ambil untung (profit taking) investor, sehingga mempengaruhi pergerakan pasar saham.
Adapun pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup naik 0,19% di level 6.169,59.
Analis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper Jordan dalam risetnya menyatakan, secara teknikal IHSG hari ini diprediksi terkoreksi sejalan dengan rentang penguatannya yang mulai terbatas. "Diperkirakaan akan ada profit taking dalam jangka pendek," katanya.
Beberapa saham yang direkomendasikan untuk perdagangan hari ini, di antaranya yaitu saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
(Baca: Sepanjang Hari Bergerak Fluktuatif, IHSG Berakhir Naik 0,19%)
Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama juga sependapat. Menurutnya, terdapat pola yang mengindikasikan IHSG hari ini berpotensi terkoreksi wajar. "Sehingga berpeluang menuju ke level support terdekat," kata dia dalam risetnya.
Level support IHSG hari ini pada area pertama maupun kedua akan berada di rentang 6.126,88 hingga 6.105,80. Sementara level resistance pertama maupun kedua, IHSG hari ini memiliki rentang 6.196,89 hingga 6.230,33.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Astra International (ASII) Tbk, PT Vale Indonesia (INCO) Tbk, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).
Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi justru berpendapat sebaliknya. Menurutnya, IHSG hari ini secara teknikal berpeluang kembali menguat. Laju indeks dalam negeri hari ini memiliki level support dan resistance 6.140 hingga 6.220.
(Baca: IHSG dan Suku Bunga Turun, Investor Institusi Bakal Serbu Obligasi)
Saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal di antaranya PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Cimb Niaga Tbk (BNGA), dan PT Sri Rejeki Isman (SRIL),
Lalu, PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE), dan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).