Prabowo Hingga Nadiem ke Istana, Rupiah Paling Perkasa di ASEAN

Agatha Olivia Victoria
21 Oktober 2019, 17:06
rupiah, dolar as
ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Ilustrasi. Penguatan rupiah antara lain ditopang sentimen domestik berupa daftar calon menteri yang bakal mengisi kabinet pemerintahan periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Nilai tukar rupiah pada perdagangan sore ini, Senin (21/10) menguat 0,47% ke level Rp 14.080 per dolar AS. Penguatan rupiah antara lain ditopang sentimen domestik berupa daftar calon menteri yang bakal mengisi kabinet pemerintahan periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor) juga menempatkan rupiah menguat dari posisi akhir pekan lalu Rp 14.140 per dolar AS ke posisi Rp 14.132 per dolar AS hari ini. 

Mengutip Bloomberg, mayoritas mata uang Asia menguat terhadap dolar AS.  Rupiah memimpin penguatan terhadap dolar AS di ASEAN atau kedua kedua di antara mata uang Asia, setelah won Korea yang melesat 0,8% terhadap dolar AS.

Adapun peso Filipina menguat 0,47%, dolar Singapura 0,23%, ringgit Malaysia 0,11%, dong Vietnam 0,01%, dan riel Kamboja 0,33%. Kemudian yuan Tingkok menguat 0,12%, ringgit India 0,03%, dolar Hong Kong 0,01%, dan dolar Taiwan 0,08%.

Sementara baht Thailand dan kyat Myanmar masing-masing melemah 0,05% dan 0,03%, kemudian yen Jepang turun 0,11%.

(Baca: Jelang Pengumuman Kabinet, Prabowo dan Edhy Prabowo Sambangi Istana)

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, pasar hari ini menunggu pelantikan para menteri. "Terutama para menteri yang akan menduduki pos-pos cukup vital yang membidangi masalah ekonomi," kata Ibrahim kepada Katadata.co.id.

Menurut Ibrahim, pasar masih bereaksi positif terhadap pernyataan presiden yang mengungkapkan akan banyak menteri baru dalam susunan kabinet periode keduanya. Menteri-menteri professional disebut berjumlah hingga 50% yang berada di luar partai politik. 

Halaman:
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...