Investor Saham Respons Positif Sri Mulyani Jadi Menteri Keuangan

Image title
22 Oktober 2019, 17:44
Karyawan berjalan di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (26/9/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis (26/9/2019) ditutup menguat 1,37 persen ke level 6.230,33.
/home/ubuntu/Pictures/antarafoto/cropping/production/original/ANT20190926140.jpg
Karyawan berjalan di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (26/9/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis (26/9/2019) ditutup menguat 1,37 persen ke level 6.230,33.

Sejumlah analis memperkirakan penunjukan kembali Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan berdampak positif terhadap pasar modal. Ia kembali diminta menempati jabatannya sebagai menteri pada kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) -Ma'aruf Amin periode 2019-2024. 

Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menyatakan, penunjukan Sri Mulyani bisa memberi dampak positif terhadap perekonomian dalam negeri. Posisi menteri Keuangan menuntut kemampuan yang cukup tinggi. "Sri Mulyani punya kapasitas yang luar biasa untuk mengisi posisi tersebut," kata Nico di Jakarta, Selasa (22/10).

Advertisement

(Baca: Sri Mulyani Kembali Jadi Menkeu, Rupiah Menguat ke 14.040 per Dolar AS)

Adapun tugas utama yang harus diemban oleh Sri Mulyani di masa jabatan terbarunya ini, salah satunya yakni menurunkan defisit neraca dagang alias current account deficit (CAD).

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit US$ 1,95 miliar atau sekitar Rp 27,23 triliun pada Januari-September 2019. Meskipun, nilainya mengecil dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 3,82 miliar.

Selain itu, mantan direktur pelaksana Bank Dunia juga memiliki tugas mendorong investasi asing (foreign direct investment). Sehingga aliran modal masuk (capital inflow)  tak hanya mengalir ke sektor keuangan, tapi juga ke sektor riil.

"Ini yang kita nantikan sebetulnya di tengah-tengah perginya perusahaaan dari Tiongkok, mengapa tidak ada satu pun yang mampir ke Indonesia," kata Nico.

(Baca: IHSG Menguat 3,35% dalam Delapan Hari Perdagangan Terakhir)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement