RI Jadi Ekonomi Besar Dunia, Chatib Basri Ingatkan soal Produktivitas
Ekonom Senior Universitas Indonesai Chatib Basri menyebut Indonesia berpeluang masuk dalam jajaran 10 besar ekonomi dunia pada 2045 atau usia 100 tahun kemerdekaan. Ini salah satunya disebabkan oleh jumlah penduduk Indonesia yang besar. Kendati demikian, ia juga mengingatkan tentang masalah produktivitas sebagai faktor penting penopang pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan survei penduduk antar sensus (Supas) 2015, jumlah penduduk Indonesia pada 2019 diproyeksikan mencapai 266,91 juta jiwa. Menurut jenis kelamin, angka itu terdiri dari 134 juta jiwa laki-laki dan 132,89 juta jiwa perempuan.
Indonesia saat ini sedang menikmati masa bonus demografi, yang mana jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dari usia tidak produktif. Jumlahnya, bisa 68% lebih dari total populasi.
"Karena kita banyak penduduk. Jadi kalau dia tidak melakukan apa-apa saja ya tetap ekonominya berjalan," kata Chatib dalam acara peluncuran buku di Museum Nasional, Jakarta, Senin (21/10).
(Baca: IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global, Bagaimana Prospek RI?)
Meski begitu, ia mengatakan Indonesia tetap membutuhkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. "Ya kan kita tidak mau pertumbuhan ekonomi hanya di 5% saja, kita butuh pertumbuhan jauh lebih tinggi," ucap dia.
Hanya saja, pertumbuhan ekonomi menurutnya mustahil bisa tercapai jika tak disertai dengan peningkatan produktivitas. Terlebih jika konsolidasi sektor keuangan, industrialisasi hingga persoalan energi tak segera dibereskan.