Bertemu Menteri ESDM, Erick Thohir Bahas Percepatan Kilang Pertamina
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah bertemu dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Dalam pertemuan tersebut dibahas beragam isu di bidang migas, di antaranya tentang percepatan proyek pengembangan atau pembangunan kilang Pertamina.
Informasi ini disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial. "Contoh (isu bahasannya) kebutuhannya bagaimana percepatan kilang," kata dia di Gedung Kementerian ESDM, Selasa (29/10).
Sejauh ini, Pertamina memiliki enam megaproyek kilang hingga 2026. Infrastruktur energi tersebut akan meningkatkan kapasitas produksi bahan bakar Pertamina dari saat ini sebesar 600 juta barel per hari menjadi 1,7 juta barel per hari.
(Baca: Lifting Migas Pertamina Belum Capai Target, Blok Mahakam yang Terendah)
Megaproyek kilang ini adalah empat proyek perluasan alias Refinery Development Master Plan (RDMP), yakni RDMP Refinery Unit (RU) V Balikpapan; RDMP RU IV Cilacap; RDMP RU VI Balongan, RDMP RU II Dumai; serta proyek pembangunan kilang minyak dan petrokimia (Grass Root Refinery/GRR) Tuban dan Bontang.
Menurut Ego, Presiden Joko Widodo juga telah mengarahkan untuk peningkatan investasi di antaranya untuk proyek-proyek kilang baru dan revitalisasi.
Selain soal percepatan pembangunan kilang, ia mengatakan, dibahas tentang peningkatan lifting migas melalui optimalisasi lapangan-lapangan yang ada, percepatan penggunaan biodiesel dengan kadar yang lebih tinggi, serta percepatan pembangunan jaringan gas kota.
(Baca: Progres 3 Proyek Kilang Pertamina, Kilang Balikpapan Mulai Pembangunan)
Kemudian, ada juga pembahasan mengenai defisit migas yang selama ini membuat neraca perdagangan dan transaksi berjalan tertekan. "Sektor ESDM ini mempunyai target bagaimana kita menurunkan defisit neraca perdagangan,” kata dia.