Bisnis Internet dan Data Seluler Naik, Laba Bersih Telkom Tumbuh 15,6%
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) atau Telkom hingga triwulan III 2019 membukukan kenaikan laba bersih sebesar 15,6% menjadi Rp 16,45 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 14,23 triliun. Kenaikan laba bersih tersebut antara lain disebabkan oleh tumbuhnya pendapatan dari bisnis internet dan data seluler.
Hingga triwulan III 2019, Telkom membukukan pendapatan sebesar Rp 102,63 triliun, naik 3,4% secara tahunan dari Rp 99,20 triliun.
Dari bisnis internet dan data selular, Telkom berhasil mengantongi pendapatan sebesar Rp 41,24 triliun hingga triwulan III 2019. Angka tersebut tumbuh hingga 28,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang senilai Rp 32,12 triliun.
(Baca: Masih Dikaji, Rencana Telkom Akuisisi Bhinneka.com Jalan di Tempat)
Meski begitu, sumber pendapatan perusahaan lainnya yaitu pendapatan telepon mengalami penurunan sebesar 17,1% secara tahunan. Hingga September 2019, pendapatan telepon, baik yang bergerak maupun tidak bergerak, tercatat senilai Rp 23,14 triliun, lebih rendah dibanding sembilan bulan pertama 2018 sebesar Rp 27,94 triliun.
Selain dari pendapatan, perusahaan pelat merah ini juga berhasil melakukan efisiensi dengan dicatatkannya penurunan beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi sebesar 7,11% menjadi Rp 31,05 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 33,43 triliun.
(Baca: Telkom Rencana Beli 3.000 Tower BTS Milik Indosat)
Dengan naiknya pendapatan yang diikuti dengan penurunan beberapa pos beban, perseroan mencatat laba usaha kenaikan 13,6% menjadi Rp 33,45 triliun. Sementara pada sembilan bulan awal tahun lalu, Telkom mencatatkan Rp 29,44 triliun di pos yang sama.
Adapun total aset yang dimiliki perusahaan hingga September 2019 tercatat sebesar Rp 214,99 triliun, naik 4,2% dibandingkan dengan total aset per Desember 2018. Namun, jumlah liabilitas per triwulan III 2019 senilai Rp 98,54 triliun atau naik 10,8% dibandingkan dengan pos yang sama per Desember 2018 yang senilai Rp 88,89 triliun.