Luhut Bantah Perusahaan Asing Hengkang karena Masalah Iklim Investasi
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membantah hengkangnya beberapa perusahaan asing dari Tanah Air imbas iklim investasi yang masih kurang mendukung.
General Motors bakal menghentikan penjualan Chevrolet di pasar Indonesia mulai akhir Maret 2020. Ini terjadi setelah pada 2015 lalu perusahaan menutup pabrik di Bekasi, jawa Barat. Perusahaan minuman ringan asal Amerika Serikat (AS) PepsiCo juga mengumumkan keluar dari pasar Indonesia seiring berakhirnya kontrak dengan mitra lokalnya.
(Baca: Korporasi Dunia yang Memutuskan Hengkang dari Indonesia)
Luhut menilai, keputusan hengkang tersebut tak ada hubungannya dengan iklim investasi, melainkan faktor internal perusahaan. "Enggak ada. Saya kira enggak ada," kata dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/10).
Di sisi lain, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan bakal terus berupaya memperbaiki iklim investasi menyusul berhentinya kegiatan operasi sejumlah perusahaan asing di Indonesia. Perbaikan dilakukan dengan menyediakan fasilitas-fasilitas untuk memudahkan penyelesaian kendala bisnis.
(Baca: Senjakala General Motors, Produsen Otomotif Pertama di Indonesia)
"Kami selalu berusaha memperbaiki iklim investasi. Agar kalau ada rencana penghentian produksi bisa diteruskan kembali," kata Pelaksana Tugas Deputi Pengembangan Iklim Penanaman Modal BKPM Yuliot dikutip dari Antara, Selasa (29/10).