Kenaikan Harga Gas Batal, Ini Tanggapan PGN
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membatalkan rencana PT Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk menaikkan harga gas untuk industri. PGN pun belum menentukan sikap terhadap keputusan pemerintah tersebut.
Direktur Komersial PGN Dilo Seno Widagdo mengatakan PGN masih mengkaji kondisi ke depan. Namun ia tidak merinci secara jelas mengenai rencana PGN ke depannya. "Kami lihat kondisinya," ujar Dilo kepada Katadata.co.id, Rabu (30/10).
Dilo pun tak mau berkomentar terkait dampak batalnya kenaikan harga gas industri terhadap kinerja PGN. Begitu juga dengan Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama yang tak menjawab ketika dihubungi melalui pesan singkat.
(Baca: Tak Dapat Restu Kementerian ESDM, Harga Gas PGN Batal Naik)
Sebelumnya, PGN berencana menaikkan harga gas untuk pelanggan komersial industri mulai 1 Oktober 2019. Melalui surat edaran yang diterima Katadata.co.id, PGN beralasan penyesuaian harga gas untuk mengembangkan produk dan layanan kepada pelanggan.
Salah satunya adalah menyediakan pasokan gas bumi dalam jangka panjang, baik melalui sumur gas konvensional maupun LNG. PGN juga beralasan, penyesuaian harga untuk meningkatkan pemanfaatan gas melalui pembangunan infrastruktur baik berupa jaringan pipa gas maupun infrastruktur gas bumi lainnya di seluruh Indonesia.
Alasan lainnya, PGN ingin meningkatkan kualitas atau kuantitas produk dan layanan eksisting seperti inspeksi pipa instalasi gas milik pelanggan; peningkatan kualitas monitoring system alat ukur dan fasilitas penunjangnya; hingga meningkatkan layanan informasi data pemakaian gas pelanggan.
PGN mengklaim, penyesuaian harga gas telah mempertimbangkan seluruh aspek yang terkait dalam tata niaga gas bumi."Untuk itu, kami mengharapkan dukungan dari seluruh pelanggan komersial industri agar layanan penyaluran gas bumi PGN dapat lebih baik dalam melayani kebutuhan energi di Indonesia,"kata Grup Head, Business Unit Gas Product PGN, Wahyudi dalam surat edaran yang diterima Katadata beberapa waktu lalu.
(Baca: Penjualan Migas Anjlok, Laba Bersih PGN per September Turun 47%)