Pemerintah Pulangkan 58 Kontainer Berisi Sampah Ke AS dan Jerman
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan telah melakukan reekspor atau mengirim kembali kontainer berisi sampah yang berasal dari Amerika Serikat (AS) dan Jerman. Dalam dokumen reekspor, tercatat nama PT MSE dan PT SM sebagai penanggung jawab pengiriman kembali barang tersebut.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi mengatakan terdapat 58 kontainer yang di ekspor kembali ke kedua negara tersebut. "(Sebanyak) 38 kontainer ke AS dan 20 kontainer ke Jerman," kata Heru dalam Media Briefing di Gedung Kemenkeu, Kamis (31/10).
Secara rinci, 38 kontainer yang dikirim kembali ke AS terdiri dari 15 kontainer yang dikirimkan ke JC Horizon Ltd., US LGB/Long Beach, dan 10 kontainer ke JC Horizon Ltd., USSEA/Seattle, dan 13 kontainer ke Ekman Recycling USBAL/Baltimore. Sementara sebanyak 20 kontainer ke Melosch Export GMBH, Deham/Hamburg.
Sebelumnya juga sempat beredar kabar yang menyatakan bahwa limbah yang seharusnya diekspor kembali ke PT MSE dan PT SM dialihkan ke India, Thailand, Korea Selatan, Vietnam, Meksiko, Belanda dan Kanada.
(Baca: Aturan Impor Sampah Diperketat, Harus Lewat Rekomendasi 2 Kementerian)
Heru menegaskan, pemerintah tak pernah merekomendasikan atau menerbitkan surat persetujuan reekspor limbah yang terkontaminasi Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) asal AS dan Jerman ke negara Asia lainnya. "Yang penting kita minta dia ke negara asal. Kapan sampainya, kita monitor terus, kita lihat pergerakan kontainer," ucap dia.
Dia menambahkan, apabila di kemudian hari terdapat informasi kapal atau peti kemas setelah keluar dari wilayah Indonesia tak sampai ke negara tujuan semula sebagaimana tertulis dalam dokumen reekspor, maka informasi tersebut akan ditindaklanjuti oleh pemerintah.
Tindak lanjut pemerintah yakni dengan cara melakukan notifikasi ke negara asal barang dan negara transit. Kemudian, pemerintah juga akan melakukan penelitian mendalam terhadap eksportir yang bersangkutan dan mencabut rekomendasi impornya.