Tantangan Gojek Setelah Kepergian Nadiem, soal Profit hingga Ekspansi

Desy Setyowati
31 Oktober 2019, 10:47
Bos baru Gojek Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo bicara soal tantangan Gojek, setelah kepergian Nadiem
Gojek
Bos baru Gojek Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo bicara soal tantangan Gojek, setelah kepergian Nadiem.

Co-CEO Gojek Andre Soelistyo mengatakan, tugas kepemimpinan di perusahaannya tidak banyak berubah setelah Nadiem Makarim memilih menjadi menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia mengatakan, Gojek membuat kemajuan yang signifikan untuk bisa mencatatkan untung.

Ia menjelaskan, ketika Gojek memasuki babak baru maka perusahaan menghadapi banyak tantangan. Pertama, persaingan yang sangat ketat. “Maka, kami akan terus membangun produk dan fitur yang lebih baik yang akan membantu bisnis kami tumbuh lebih lanjut dan berkelanjutan,” katanya dikutip dari Kr.Asia, kemarin (30/10).

Advertisement

Tantangan kedua, produk yang Gojek kembangkan membutuhkan lebih banyak koordinasi dan kolaborasi dengan ekosistem yang lebih besar. “Ini untuk mendorong pertumbuhan tongkat hoki,” kata dia. Tongkat hoki yang dimaksud mengacu pada pertumbuhan yang tiba-tiba dan sangat cepat setelah periode panjang pertumbuhan linier.

Ia mencontohkan, layanan pembayaran digital yang menjadi tren. Namun, belum semua masyarakat Indonesia menggunakan layanan ini. Karena itu, menurutnya butuh kolaborasi dengan pemerintah dan perusahaan swasta.

Tantangan lainnya, mencari dan memertahankan talenta terbaik. “Saya memang berpikir bahwa bakat mungkin adalah salah satu hal terpenting dalam menentukan kesuksesan Anda,” kata dia.

(Baca: Co-CEO Gojek Siapkan IPO di Dua Negara, Ada Tiga Syaratnya)

Dengan beragam tantangan dan cara mengatasinya itu, menurutnya Gojek membuat kemajuan yang signifikan untuk bisa profit. Saat ini, Gojek menangani 2 miliar transaksi per tahun. Decacorn Tanah Air ini juga memiliki lebih dari 2 juta pengemudi dan 400 ribu mitra dagang.

Selain itu, ekspansi menjadi tantangan tersendiri bagi Gojek. Saat ini, perusahaan penyedia layanan on-demand itu sudah hadir di Singapura, Indonesia, Vietnam dan Thailand. Mereka juga tengah mengajukan izin untuk bisa beroperasi di Filipina dan Malaysia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement