Triwulan III 2019, Perusahaan Sandiaga Uno Bukukan Laba Bersih Rp 7 T
Perusahaan milik Sandiaga Uno, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 7 triliun hingga triwulan III 2019. Capaian ini lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) yang tercatat membukukan rugi bersih sebesar Rp 964,4 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang diunggah ke keterbukaan informasi pada Rabu (30/10), torehan laba bersih tersebut didorong oleh keuntungan bersih atas investasi pada efek ekuitas senilai Rp 5,85 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, Saratoga mencatatkan kerugian atas investasi sebesar Rp 1,15 triliun.
Beberapa portofolio investasi Saratoga pun turut menopang perolehan laba. Investasi di PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), misalnya, yang hingga triwulan III 2019 berhasil menghasilkan keuntungan sebesar Rp 3,88 triliun, atau membaik dibandingkan tahun lalu yang merugi Rp 1,2 triliun.
Portofolio investasi milik perusahaan berkode emiten SRTG ini lainnya yaitu PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang pada periode ini menghasilkan keuntungan sebesar Rp 2,35 triliun, naik dibandingkan triwulan III 2018 yang hanya Rp 462,64 miliar.
(Baca: Saham Perusahaan Milik Erick Thohir dan Sandiaga Terus Menguat)
Kemudian, investasi di saham di PT Adaro Energy Tbk (ADRO) juga menopang raihan laba Saratoga sebesar Rp 89,63 miliar. Pada periode sebelumnya Saratoga mengalami kerugian sebesar Rp 26,47 miliar dari investasi pada saham emiten tambang tersebut.
Berdasarkan sektornya, penyumbang keuntungan atas investasi pada efek ekuitas paling besar berasal dari perusahaan sektor infrastruktur. Hingga triwulan III 2019 Saratoga mampu mencatatkan keuntungan senilai Rp 3,75 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, Saratoga mencatatkan kerugian investasi sebesar Rp 1,17 di sektor ini.
Kemudian sektor sumber daya alam (SDA) memberikan keuntungan atas investasi sebesar Rp 2,5 triliun pada triwulan III . Pada periode yang sama tahun lalu, sektor ini hanya menyumbang keuntungan senilai Rp 76,18 miliar.
Meski begitu, investasi yang dilakukan pada perusahaan di sektor produk konsumen tercatat masih membuat Saratoga merugi. Hingga triwulan III 2019, sektor ini membuat Saratoga rugi Rp 541,34 miliar. Pada periode yang sama tahun lalu, sektor ini juga membuat Saratoga rugi Rp 85,02 miliar.
(Baca: Saratoga Bagikan Dividen, Sandiaga Uno Kantongi Rp 64 Miliar)
Kenaikan laba bersih perusahaan juga disebabkan oleh naiknya pendapatan dari penghasilan pembagian dividen, bunga, dan investasi. Total pendapatan dari pos ini hingga triwulan III 2019 sebesar Rp 1,66 triliun, sedangkan pada periode yang sama tahun lalu, pendapatan dari pos ini hanya Rp 758,76 miliar.
Sumbangan terbesar pada pendapatan untuk Saratoga di pos tersebut yaitu dari pembagian dividen. Hingga September 2019, Saratoga mengantongi pendapatan senilai Rp 1,67 triliun dari pembagian dividen. Padahal di periode yang sama tahun lalu hanya mengantongi Rp 734,02 miliar.