Mayoritas Bursa Asia Menghijau pada Sesi I, Hanya IHSG yang Turun

Happy Fajrian
4 November 2019, 13:25
bursa saham, bursa asia, ihsg turun,
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Aktivitas di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (28/10/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I di awal pekan ini terkoreksi 0,20% sementara bursa Asia lainnya mengalami kenaikan.

Mayoritas bursa saham di Asia siang hari ini , Senin (4/11) kompak bergerak naik, meninggalkan bursa saham nasional yang terkoreksi sendirian. Indeks harga saham gabungan (IHSG) turun 0,20% pada penutupan perdagangan sesi I siang ini ke level 6.194,71.

Tercatat indeks Strait Times naik 0,08%, Shanghai naik 0,54%, Hang Seng melesat 1,22%, sedangkan Kospi juga naik cukup tinggi 1,31%. Sementara bursa Nikkei hari ini tutup karena hari libur nasional di Jepang.

Advertisement

Kinerja positif bursa saham Asia siang ini didorong oleh optimisme investor terkait kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Meski kesepakatan tersebut masih belum ditandatangani oleh kedua belah pihak, ada perkembangan positif dari hubungan keduanya.

Departemen Perdagangan AS akan mengizinkan  perusahaan AS untuk menjual komponen perangkat keras kepada perusahaan teknologi asal Tiongkok, Huawei Technologies. Sekretaris perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan bahwa lisensi tersebut akan segera dikeluarkan.

(Baca: Prediksi Beragam IHSG Seiring Kinerja Tak Memuaskan Beberapa Emiten)

Sejumlah perusahaan asal Tiongkok, termasuk Huawei, masuk daftar hitam entitas yang dilarang berbisnis dengan perusahaan AS sejak Mei 2019. Pada Oktober lalu Presiden AS Donald Trump menyatakan akan memberikan lisensi yang mengizinkan perusahaan AS berbisnis dengan perusahaan Tiongkok, namun menurut laporan The New York Times, belum ada lisensi yang dikeluarkan hingga kini.

Di sisi lain, Ross optimistis kesepakatan dagang AS dan Tiongkok bisa ditandatangani akhir bulan ini. Namun dia tidak dapat memastikan apakah rencana kenaikan tarif pada 15 Desember 2019 akan tetap dilaksanakan atau tidak oleh AS sebagai bagian dari kesepakatan dagang dengan Tiongkok.

Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa kesepakatan dagang yang akan ditandatangani ini telah mencakup sekitar 60% kesepakatan jangka panjang. Namun Tiongkok pesimistis kesepakatan dagang jangka panjang dapat diraih dengan AS.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement