Menteri Perdagangan Minta Inggris Setop Kampanye Negatif Kelapa Sawit
Indonesia mendorong Inggris untuk segera menggelar pertemuan kajian perdagangan (trade review) yang pertama. Selain itu, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto juga meminta Inggris untuk tidak menghambat perdagangan kelapa sawit Indonesia.
Pasalnya, Inggris membuat kampanye negatif anti kelapa sawit di supermarket. Padahal, perdagangan sawit Indonesia sudah terhambat dengan adanya aturan Renewable Energy Directive (RED) II di Uni Eropa.
Hal itu disampaikan Agus saat menerima Komisioner Perdagangan Inggris untuk Asia Pasifik, Natalie Black, di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-35 di Thailand. Pertemuan tersebut dilaksanakan pada Sabtu (2/11).
"Kami berharap agar Inggris tidak melakukan hambatan akses pasar terhadap kelapa sawit maupun produk ekspor lainnya," kata Agus seperti dikutip dari siaran pers, Senin (11/4).
Agus juga berharap Inggris mengedepankan pentingnya kerja sama perdagangan sawit yang berkelanjutan. Kelapa sawit, menurutnya, penting bagi Indonesia, Inggris, dan negara-negara Eropa.
(Baca: Komitmen Wamenlu Mahendra Lawan Kampanye Hitam Sawit)
Pertemuan dengan Komisioner Inggris ini merupakan kelanjutan dari penandatanganan Terms of Reference (ToR) Trade Review pada saat Trade Expo Indonesia di Tangerang (16/10). Agus pun mengapresiasi delegasi Inggris, khususnya pelaku bisnis/importir, yang telah hadir pada TEI 2019.
Selain itu, kedua pihak mendorong agar pertemuan Trade Review pertama dapat dilaksanakan di London pada 9 Desember 2019. Pertemuan tersebut untuk membahas kajian perdagangan dan investasi kedua negara.