Investasi di Uber dan WeWork Sebabkan Softbank Menderita Kerugian

Image title
9 November 2019, 15:21
Pejalan kaki melintas di salah satu gedung Softbank di Jepang. Softbank mencatat kerugian yang disebabkan investasi di startup transportasi.
123RF.com/Tupungato
Pejalan kaki melintas di salah satu gedung Softbank di Jepang. Softbank mencatat kerugian yang disebabkan investasi di startup transportasi.

Softbank mencatatkan kerugian untuk pertama kalinya dalam 14 tahun pada akhir September 2019. Reuters mencatat perusahaan asal Jepang tersebut merugi US$ 6,5 miliar atau setara Rp 91 triliun (kurs Rp 14.000 per dolar) secara kuartalan karena berinvestasi di startup transportasi.

Kerugian terjadi karena kinerja Vision Fund, yang merupakan bagian dari SoftBank, turun akibat investasi di perusahaan perjalanan seperti Uber Technologies. Pasalnya, transportasi dan logistik menjadi sektor utama perusahan tersebut.

Advertisement

Seperti dilansir dari asia.nikkei.com, laba Vision Fund terjun hingga 40% secara kuartalan menjadi US$ 11,4 miliar atau Rp 159,76 triliun pada akhir September 2019. Investasi di startup seperti Uber, Didi Chuxing, dan Grab secara khusus membuat perusahaan tertatih-tatih.

Sebab, investasi dalam transportasi dan logistik mencapai 30% dari keseluruhan portofolio dan membawa kerugian sebesar US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,2 triliun pada akhir September. Padahal Vision Fund sempat memegang laba senilai US$ 4,7 miliar atau Rp 65,86 triliun pada akhir Juni 2019.

Vision Fund memutuskan memeriksa ulang penilaian setiap kuartalan terhadap proyeksi dan kinerja bisnis yang serupa. Saham Uber tercatat turun sekitar 30% pada kuartal Juli-September.

(Baca: Dikabarkan Bakal Disuntik Modal SoftBank, Aruna Mengaku Cari Pendanaan)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement