Ekonomi Tiongkok Suram, Penjualan Retail dan Industri Melambat

Agustiyanti
14 November 2019, 13:05
Seorang petugas mengukur mesin ball mill yang baru diproduksi di sebuah pabrik di Nantong, provinsi Jiangsu, China, Sabtu (29/6/2019).
ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer
Ilustrasi. Tiongkok mengalami perlambatan ekonomi akibat perang dagang dengan AS.

Produksi industri Tiongkok tumbuh melambat pada Oktober, jauh di bawah perkiraan analis. Hal ini seiring melemahnya permintaan domestik dan global akibat perang dagang dengan Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari Reuters, data Biro Statistik Tiongkok mencatat produksi industri tumbuh 4,7%, di bawah rata-rata proyeksi analis berdasarkan jajak pendapat Reuters sebesar 5,4%.

Advertisement

Indikator juga menunjukkan sektor-sektor lain melambat secara signifikan. Pertumbuhan penjualan ritel, melambat terdalam sejak 16 tahun terakhir. Demikian pula dengan pertumbuhan investasi aset tetap yang selama ini menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi, mencatatkan rekor terlemah.

Berdasarkan data, pertumbuhan aset pada Januari-Oktober mencapai 5,2%, di bawah proyeksi sebesar 5,4%. Pertumbuhan tersebut juga tercatat paling lemah sejak 1996.

(Baca: Trump Minta Bunga Negatif, The Fed: Ekonomi AS Masih Kuat)

Investasi aset sektor swasta yang menyumbang 60% dari total investasi negara hanya tumbuh 4,4%. Sementara itu, penjualan ritel naik 7,2% pada Oktober, di bawah ekspektasi analis sebesar 7,9%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement