Transaksi Shopee Capai Rp 64,87 Triliun, Kerugian Induk Usahanya Turun

Desy Setyowati
14 November 2019, 12:19
transaksi shopee tembus Rp 64,87 triliun, tetapi kinerja induk usahanya justru ditopang gim online
Shopee
Ilustrasi (Kika) Dennis Adishwara, Daniel Minardi (Head of Brands Management Shopee Indonesia), Sissy Prescilla saat mengumumkan Shopee 10.10 Super Brands Day di Jakarta, Selasa (17/10).

Nilai transaksi (Gross Merchandise Value/GMV) Shopee mencapai US$ 4,6 miliar atau sekitar Rp 64,87 triliun pada Kuartal III 2019. Kerugian bersih induk usahanya, Sea Group pun turun dari US$ 218 juta di Kuartal III 2018 menjadi US$ 206 juta.

GMV e-commerce  asal Singapura itu meningkat 70% dibanding periode sama tahun lalu (year on year/yoy). Alhasil, pendapatan yang disesuaikan naik dari 2,6% menjadi 5,6% pada Kuartal III 2019. Sedangkan pendapatan pasar yang disesuaikan mencapai 4,5%.

Advertisement

Namun, biaya penjualan dan pemasaran Shopee seperti diskon meningkat 30,2% menjadi US$ 199,2 juta. Alhasil, kerugian dari lini bisnis e-commerce ini naik dari US$ 214,9 juta menjadi US$ 253,7 juta pada Kuartal III 2019. Hal ini membebani kinerja Sea Group.

Meski begitu, kerugian induk usaha Shopee ini justru turun. Penopang kinerja Sea Group ditopang oleh unit bisnis digital entertainment seperti gim online, yakni Garena.

(Baca: Transaksi Shopee & Lazada Melonjak Drastis Pada Pesta Diskon 11.11)

Pendapatan Garena meningkat 212% yoy menjadi US$ 451 juta. Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) dari unit bisnis ini pun tumbuh 395% menjadi US$ 266 juta.

Margin EBITDA yang disesuaikan meningkat dari 37,2% menjadi 59%. Unit bisnis inilah yang membantu Sea Group mengurangi kerugian.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement