Evaluasi Skema FLPP, Pemerintah Batal Tambah Kuota Rumah Subsidi

Image title
16 November 2019, 17:29
Warga berkendara di kawasan perumahan bersubsidi di kawasan Citeureup, Bogor, Jawa Barat, Senin (7/10/2019). Pemerintah memutuskan menambah anggaran untuk penyaluran rumah subsidi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) melalui skema Fasilitas Likuidi
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Ilustrasi. Hingga Oktober 2019, realisasi penyaluran KPR FLPP mencapai 68.602 unit atau senilai Rp 6,62 triliun.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut, tak akan ada tambahan kuota untuk subsidi rumah hingga akhir tahun ini. Pemerintah juga tengah mengevaluasi skema subsidi rumah, termasuk program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). 

"Tidak ada (tambangan kuota FLPP). Program kan sudah jalan dan akan berakhir. Kami evaluasi di mana lemahnya (skema FLPP) agar ke depan lebih baik," ujar Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo, saat ditemui di Jakarta, Sabtu (16/11).

Menurut Wempi, pengembang mengeluhkan kuota rumah subsidi yang terbatas di tengah tingginya permintaan. Hingga Oktober 2019, menurut dia, realisasi penyaluran FLPP mencapai 68.602 unit atau senilai Rp 6,62 triliun. 

(Baca: BTN Incar Transaksi KPR Rp 3 Triliun dari Indonesia Property Expo 2019)

Padahal dalam APBN 2019, pemerintah memberikan jatah FLPP untuk 69,9 ribu unit dengan alokasi anggaran mencapai Rp 5,2 triliun. 

"Masyarakat memang saat ini sangat tertarik dengan penyediaan rumah yang lebih murah oleh pemerintah, tapi alokasinya terbatas. Ke depan kami evaluasi sehingga jumlah rumah yang diberikan subsidi lebih banyak dengan anggaran yang ada," jelas dia. 

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...