AS-Tiongkok Dikabarkan Gelar Pembicaraan Perjanjian Dagang via Telepon

Image title
Oleh Ekarina
17 November 2019, 09:56
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, penasehat keamanan nasional AS John Bolton dan Presiden China Xi Jinping menghadiri jamuan makan malam setelah ktt pemimpin negara G20 di Buenos Aires, Argentina, Sabtu (1/12)
ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque/File Foto
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berhadapan dengan Presiden China Xi Jinping menghadiri jamuan makan malam setelah ktt pemimpin negara G20 di Buenos Aires, Argentina, Sabtu (1/12). AS-Tiongkok dikabarkan telah melakukan "pembicaraan konstruktif" terkait kesepakatan perdagangan via telepon.

Tarik ulur negosiasi dagang antara dua negara dengan ekonomi terbesar dunia, Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok kembali memasuki perkembangan baru. Keduanya dikabarkan telah melakukan "pembicaraan konstruktif" terkait kesepakatan perdagangan via telepon.

Pembicaraan perdagangan itu disebut melibatkan Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu He, perwakilan perdagangan AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin.

Advertisement

"Kedua belah pihak membahas permasalahan inti masing-masing negara tahap pertama perjanjian perdagangan. Keduanya juga sepakat untuk mempertahankan dialog," menurut kantor berita Xinhua, seperti yang dikutip dari Reuters, Minggu (17/11).

(Baca: Negosiasi Kesepakatan Dagang AS dan Tiongkok Masih Alot)

Sebelumnya, AS dan Tiongkok dikabarkan belum menghasilkan perjanjian kesepakatan dagang tahap I lantaran masih memiliki perbedaan pandangan yang signifikan. Perjanjian tersebut seharusnya diteken sesuai jadwal pada 16-17 November 2019.

Menteri Perdagangan AS Wibur Ross menyebut Presiden Donald Trump belum sepakat untuk menghapus tarif apa pun sebagai bagian dari kesepakatan tersebut. Selain itu, komitmen Tiongkok untuk membeli produk pertanian AS belum jelas.

Keengganan Tiongkok untuk berkomitmen membeli produk pertanian AS dalam jumlah tertentu menjadi fokus penting dalam pembicaraan dagang.

Demikian pula dengan keengganan AS menurunkan tarif. Tiongkok, menurut Ross, sebenarnya mampu membeli produk pertanian AS senilai US$ 40 miliar hingga US$ 50 miliar. “Pertanyaannya adalah, apakah mereka mau berkomitmen untuk itu?" katanya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement