AS-Tiongkok Siap Berunding, Harga Minyak Awal Pekan Terkerek Naik
Harga minyak mentah dunia pada perdagangan Senin (18/11) WIB masih mengalami kenaikan di tengah di tengah rencana kesepakatan dagang Amerika Serikat dengan Tiongkok.
Dilansir dari Bloomberg, harga minyak jenis Brent naik 0,06%menjadi US$ 63,32 per barel. Sedangkan, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) juga naik jadi US$ 57,79 per barel atau naik 0,12% dari penutupan sebelumnya.
"Pialang fokus pada perkembangan perdagangan AS-Tiongkok di mana optimisme terus meningkat," kata Stephen Innes, ahli strategi pasar di AxiTrader dikutip dari Reuters, Senin (18/11).
(Baca: Harga Minyak Naik Ditopang Harapan Pemangkasan Produksi OPEC)
Perang dagang yang berlangsung selama 16 bulan antara dua ekonomi terbesar dunia telah menyebabkan pertumbuhan ekonomi global melambat. Hal itu mendorong sejumlah analis memangkas perkiraan permintaan minyak dan serta meningkatkan kekhawatiran pasokan berlebih tahun depan.
Namun media pemerintah Tiongkok yakni Xinhua melaporkan, Washington dengan Beijing telah membicarakan hal konstruktif tentang perdagangan dalam panggilan telepon tingkat tinggi pada Sabtu (16/11) lalu. Sedangkan penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow menyatakan pada Kamis (14/11) lalu bahwa kesepakatan dagang kedua negara semakin dekat.
Meski demikian, tekanan terhadap harga bisa muncul dari laporan bulanan pasokan minyak dari Energy Information Administration (EIA) jelang akhir pekan lalu. Dalam laporan tersebut, pertumbuhan pasokan dari negara non-OPEC diproyeksikan tumbuh dari 1,8 juta barel per hari (bph) jadi 2,3 juta bph.
(Baca: Harga Minyak Melambung 0,75% Dipicu Pernyataan Soal Prospek Ekonomi AS)
Data juga menunjukan stok minyak mentah mingguan AS tumbuh sebesar 2,2 juta barel. EIA mengatakan, jumlah ini melebihi perkiraan kenaikan 1,649 juta barel oleh analis dalam jajak pendapat Reuters.