Fintech Pintek Fokus Salurkan Pinjaman Pendidikan hingga Syariah
Startup teknologi finansial (fintech) Indonesia, Pintek menargetkan penyaluran pinjaman Rp 500 miliar pada tahun depan. Perusahaan yang selama ini berfokus memberikan pembiayaan untuk pendidikan ini pun bakal menyediakan produk berbasis syariah.
Produk itu rencananya bakal dirilis pada Kuartal I-2020. Co-Founder Pintek Ioann Fainsilber mengatakan, pasar syariah di Indonesia sangat potensial karena penduduk muslimnya mayoritas.
"Jadi kami ingin mencapai ambisi untuk melayani masyarakat Indonesia, produk (pinjaman) apa yang dibutuhkan mereka," kata Fainsilber di Bali, akhir pekan lalu (15/11).
Fainsilber membangun Pintek bersama Tommy Yuwono, yang sebelumnya ikut mendirikan Ayopop. Perusahaan yang beroperasi sejak 2018 ini berfokus pada pinjaman untuk dana pendidikan.
Hingga saat ini, Pintek menyalurkan pinjaman Rp 14,8 miliar. Perusahaan menargetkan penyaluran pinjaman mencapai Rp 30 miliar pada akhir bulan ini.
(Baca: Fintech Pendidikan Pintek Dapat Pendanaan dari Investor Jerman)
Pintek telah memberikan pembiayaan kepada 849 peminjam (borrower) dan ditarget mencapai 2 ribu pada akhir bulan ini. "Sekitar 50% peminjam belum pernah meminjam uang dari bank ataupun instansi lain," kata dia.
Fainsilber menjelaskan, pada mulanya perusahaan menyasar pembiayaan untuk pendidikan sektor non-formal. Namun, kini Pintek telah bermitra sekitar 100 instansi pendidikan. Di antaranya Wall Street English, English First, Fashion Division ID, Sekolah Mode Poppy Dharsono, dan lainnya.
Pinjaman yang diajukan ke Pintek harus dilakukan oleh orang tua. Namun, pelajar bisa mengajukan pembiayaan jika sudah memiliki penghasilan. Bunga yang ditawarkan sekitar 0-1,5% per bulan.
Namun, instansi pendidikan yang menjadi mitra Pintek menanggung biaya bunga tersebut. "Pada akhirnya, mitra kami yang mencari siswa, jadi mereka melakukan semacam sistem subsidi untuk itu (membayar bunganya)," katanya.
(Baca: Tiga Fintech Tawarkan Kredit Pendidikan bagi Mahasiswa)
Besaran pembiayaan yang diberikan mulai dari Rp 3 juta hingga Rp 300 juta. "Rata-rata pinjaman satu tahun. Namun, tenor pinjaman mulai dari 3 bulan sampai 3 tahun," katanya.
Pintek juga baru saja menutup pendanaan pra-Seri A dari investor asal Jerman, Global Founders Capital pada dua pekan lalu. Hanya, Fainsilber enggan merinci nilai investasinya. "Kami bakal fokus investasikan (dana segar) itu untuk meningkatkan tim teknologi dan komersial kami," katanya.
Selain itu, menurutnya, perusahaan bakal mencari sumber data alternatif untuk meningkatkan penilaian kredit. “Kami bakal secara efektif meningkatkan direksi dan tim pemasaran kami,"kata dia.
(Baca: Dapat Modal, Fintech Pendidikan ‘Cicil’ Sasar Pasar Asia Tenggara)