Belanja Modal Hanya 53%, Bappenas Ingin Penyerapan Anggaran Lebih Awal
Realisasi belanja modal hingga akhir Oktober 2019 hanya sebesar Rp 100,76 triliun atau 53,21% dari target Rp 189,34 triliun. Menanggapi hal tersebut, Kementerian Perencana Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas mendorong percepatan penyerapan anggaran pada tahun depan.
Deputi Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Bambang Prijambodo meminta pelaksanaan tender lebih awal pada 2020 mendatang. Sebab, penyerapan belanja pemerintah pada kuartal pertama biasanya rendah.
"Nanti Bappenas dengan Kementerian Keuangan akan mendorong agar penyerapan bisa lebih awal karena distribusi yang kurang merata," kata Bambang saat ditemui di Hotel Ashley, Jakarta, Rabu (20/11).
Pemerintah juga akan mendorong distribusi anggaran yang lebih merata. Sehingga tak ada penumpukan di satu triwulan yang membuat dampak pembangunan tak bisa dirasakan masyakarat.
Dengan cara itu, dia berharap konsumsi masyarakat dapat meningkat. Pasalnya, konsumi masyarakat berkontribusi paling besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Apalagi sepanjang 2020 hingga 2024, pemerintah akan mengandalkan belanja modal untuk pertumbuhan ekonomi. Biarpun begitu, pemerintah tetap mengakselerasi investasi, menjaga kinerja ekspor termasuk mengendalikan impor secara tepat.
"Jadi semua sisi memang harus dilakukan, tidak hanya melalui belanja. Belanja juga penting terutama penajamannya," ucap dia.