BI Catat Aliran Modal Asing Keluar Rp 2 Triliun dalam Sepekan Terakhir
Bank Indonesia (BI) mencatat, aliran modal asing keluar Indonesia sebesar Rp 2 triliun dalam sepekan terakhir. Kendati demikian, total aliran modal asing yang masuk sejak awal tahun hingga pekan ketiga November masih mencapai Rp 221 triliun.
"Ini jauh lebih besar dari aliran modal asing di tahun lalu," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo saat ditemui di Kompleks BI, Jakarta, Jumat (21/11)
Perry memerinci, dana asing keluar dari SBN sebesar Rp 1 triliun, saham Rp 400 miliar, dan obligasi korporasi Rp 500 miliar. Sementara sepanjang tahun ini, total dana asing yang masuk ke SBN sebesar Rp 174,5 triliun, saham Rp 45,3 triliun, dan obligasi korporasi sebanyak Rp 1,6 triliun.
"Memang menjelang akhir tahun sejumlah investor jangka pendek akan memilih menarik modalnya," ucap Perry.
(Baca: Investasi Rp 519 T, Sri Mulyani Beri Libur Pajak ke 44 Perusahaan)
Ia menyebut terdapat dua alasan yang membuat investor asing menarik modalnya. Pertama, Investor jangka pendek mulai menghitung apakah mendapat untung atau tidak selama menanam modal di Indonesia.
Kedua, terdapat sentimen global yang memengaruhi. Salah satu sentimen global yang memengaruhi, yakni kesepakatan dagang antara AS dan Tiongkok yang masih menggantung.
(Baca: Bahlil Bidik Investasi Asing Rp 805 Triliun di 2020, Ini Strateginya)
Berlanjutnya ketegangan hubungan dagang AS-Tiongkok telah berdampak pada ekonomi dunia 2019 yang terus melambat. Pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan turun dari 3,6% pada 2018 menjadi hanya 3,0% pada 2019.
Kendati demikian, Perry meyakini bahwa investor asing akan kembali menanamkan modalnya di awal tahun.
Sebelumnya, BI memperkirakan aliran modal asing sepanjang tahun ini akan mendorong nilai tukar rupiah bergerak stabil di antara Rp 14 ribu hingga Rp 14.100 per dolar AS.