Kadin: RI Berpotensi Jadi Produsen Utama Kendaraan Listrik di ASEAN

Image title
27 November 2019, 19:54
Kadin: RI Berpotensi Jadi Produsen Utama Kendaraan Listrik di ASEAN.
Michael Reily|Katadata
Alat pengisian ulang mobil listrik. Indonesia berpeluang menjadi produsen utama kendaraan listrik di kawasan ASEAN.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Johnny Darmawan mengatakan Indonesia berpeluang menjadi produsen utama kendaraan listrik di kawasan ASEAN. Sebab, Indonesia memiliki Sumber Daya Alam (SDA) bahan baku baterai lithium yang melimpah.

Limpahan bahan baku baterai lithium tersebut bisa menjadi modal awal bagi Indonesia untuk menjadi pemain utama mobil listrik. Karena, biaya produksi kendaraan listrik tertinggi adalah pada komponen baterai.

Advertisement

"Sebanyak 60% biaya produksi komponen kendaraan Iistrik ada pada baterai. Kalau diimpor dari luar, biaya produksinya akan sangat mahal," kata Johnny di Jakarta, Rabu (27/11).

(Baca: Jepang dan Tiongkok Jajaki Investasi Kendaraan Listrik di Indonesia)

Untuk memenuhi kebutuhan baterai lithium dalam negeri, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bahkan telah merilis kebijakan pelarangan ekspor biji (ore) nikel.

Luhut mengatakan selama ini sebanyak 98% nikel diekspor ke Tiongkok. Padahal, biji nikel dapat dimanfaatkan sebagai material untuk membuat baterai lithium. "Jadi kita punya nikel. Dari mulai stainless steel, karton steel, kartoda, sampai lithium baterai," kata Luhut, beberapa waktu lalu.

(Baca: LG Chemical Bakal Memulai Studi Investasi Pabrik Baterai di Indonesia)

Meski begitu, melimpahnya potensi bahan baku saja belum cukup. Kadin mengharapkan kementerian teknis segera menerbitkan regulasi pendukung sebagai turunan dari Perpres 55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) untuk Transportasi Jalan.

Kebijakan tersebut harus berdasarkan aspek kajian pada semua proses industri, input, output dan proses pabrikasi, sehingga terbangun struktur industri kendaraan listrik yang ideal dan berkelanjutan. 

Kadin juga berharap pemerintah bisa meiakukan percepatan peta jalan BEV tanpa harus menunggu kesiapan industri komponen utama. Pasalnya, negara-negara lain juga telah memulai langkah serupa untuk menyambut era mobil Iistrik, termasuk Thailand.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement