IHSG Ditutup Menguat di Level 6.011, Usai Terkoreksi Selama Sepekan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan terakhir di pekan ini ditutup naik 0,99% di level 6.011,83. Penguatan IHSG hari ini, merupakan anomali di tengah penurunan bursa saham Asia.
Seperti, bursa Jepang Nikkei 225 Index yang pada hari ini ditutup turun 0,49%, diikuti Shanghai Composite Index yang terkoreksi 0,61% dan Strait Times Index yang terkoreksi 0,31%. Di antara seluruh indeks Asia, indeks saham Hong Kong atau Hang Seng Index terkoreksi paling dalam hingga 2,03%.
Total volume transaksi di pasar modal pada hari ini sebanyak 10,89 miliar saham, dengan total nilai transkasi Rp 7,22 triliun, dan dengan frekuensi sebanyak 469 ribu kali. Tercatat ada 209 saham yang bergerak menguat, 194 saham lainnya terkoreksi, dan 137 saham sisanya ditutup stagnan.
(Baca: IHSG Sesi Pertama Ditutup Menguat di Tengah Pelemahan Bursa Asia)
Tercatat pula, investor asing menjual saham-saham di seluruh pasar saham dengan nilai jual bersih Rp 219,82 miliar. Di pasar reguler, asing melego saham dengan nilai bersih Rp 239,67 miliar. Sementara, di pasar reguler dan tunai, investor asing membeli saham dengan nilai bersih Rp 19,85 miliar.
Seperti diketahui, indeks dalam negeri selama sepekan ini, hanya hari ini saja ditutup naik. Secara total dalam sepekan ini, IHSG turun 1,44%, di mana penurunan paling dalam terjadi pada perdagangan kemarin yang turun hingga 1,16%.
(Baca: IHSG Berpotensi Menguat, Saham Telekomunikasi BUMN Jadi Rekomendasi)
Adapun, saham-saham yang menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainers) dalam sepekan berdasarkan pantauan RTI Infokom yaitu PT Palma Serasih Tbk (PSGO) yang naik hingga 81,9% menjadi di harga Rp 191 per saham. Kemudian, PT Sky Energy Indonesia Tbk (JKSY) yang naik 41,36% menjadi Rp 270 per saham.
Sementara, saham yang menjadi top losers dalam sepekan perdagangan yaitu PT Ginting Jaya Energi Tbk (WOWS) yang terkoreksi hingga 55,45% sepekan menjadi Rp 139 per saham. Lalu, PT PP Properti Tbk (PPRO) yang terkroeksi 34,04% menjadi berada di harga Rp 62 per saham.