Mundur Jadi Calon Ketum Golkar, Bamsoet Bantah Dapat Intervensi Istana
Wakil Koordinator Bidang Pratama DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo membantah isu adanya intervensi Istana terkait keputusannya mundur dari pencalonan Ketua Umum partai berlambang pohon beringin periode 2019-2024. Bambang kerap disebut sebagai salah satu calon kuat penantang Airlangga Hartarto dalam bursa pencalonan.
"Enggak ada (intervensi), enggak ada," kata Bambang Soesatyo di sela Musyawarah Nasional Partai Golkar di Hotel Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta, Selasa malam.
Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo ini juga membantah adanya pertemuan dengan utusan Presiden terkait dengan keputusannya tersebut.
"Tidak ada, tidak ada utusan Presiden. Siapa? Tidak ada," katanya.
(Baca: Usai Temui Luhut, Bambang Soesatyo Mundur dari Pencalonan Ketua Golkar)
Bamsoet menjelaskan bahwa keputusannya mundur dari pencalonan ketua umum telah dipertimbangkannya secara matang demi keutuhan partai.
Dia pun mengungkapkan beberapa alasan di balik keputusan tersebut. "Yang pertama, setelah saya mencermati situasi menjelang munas yang makin panas," kata Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI ini.
Kedua, kata dia, perlu langkah yang tepat untuk menjaga situasi politik, sebagaimana disampaikan Presiden RI Joko Widodo, agar bisa menjawab tantangan dan pengaruh ekonomi global.
Ketiga, Bamsoet mengaku mendapatkan masukan dari para senior Golkar, seperti Luhur Binsar Pandjaitan, Aburizal Bakrie (ketua dewan pembina), Agung Laksono (ketua dewan pakar), dan Akbar Tandjung.
(Baca: Jokowi: Kalau Bisa Intervensi Pemilihan Ketum Golkar, Jagoan Benar)