RI Tawarkan 28 Proyek Jalur Sutra ke Tiongkok Senilai Rp 1.285 Triliun
Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM menawarkan 28 proyek jalur sutra atau Belt and Road Initiative kepada investor Tiongkok. Nilai proyek tersebut mencapai US$ 91,1 miliar atau setara Rp 1.285 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.116 per dolar AS.
“Ini peluang yang baik bagi investor di Chongqing. Sebab, Indonesia saat ini mengembangkan Belt and Road Initiative ”, kata Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Ikmal Lukman seperti dikutip dari keterangannya, Rabu (4/12).
Hal ini disampaikan di hadapan 100 pengusaha dan investor dalam acara Indonesia-China atau Chongqing Business Forum on Trade, Tourism, and Investment. Acara tersebut digelar oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing bersama dengan Kementerian Perdagangan di kota Chongqin, Sichuan pada Senin (2/12)
(Baca: Korsel Investasi Jumbo, BKPM Optimistis Target Tahun ini Tercapai)
Ikmal mengatakan, 28 proyek tersebut tersebar di sejumlah daerah. Proyek di Sumatera Utara mencapai US$ 17,3 miliar, Sulawesi Utara US$ 2,6 miliar, Kalimantan Utara US$ 41,6 miliar, dan Bali sebesar US$ 8 miliar.
Investasi yang ditawarkan, termasuk tiga proyek pariwisata dan kawasan industri di Sulawesi Utara dan satu proyek pengembangan Tech Park di Bali. Ia meyakini, investasi dari Tiongkok akan tumbuh dengan baik.