RI Tawarkan 28 Proyek Jalur Sutra ke Tiongkok Senilai Rp 1.285 Triliun

Rizky Alika
4 Desember 2019, 13:48
proyek jalur sutra, bkpm, investor tiongkok
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi. Tiongkok merupakan negara penanam modal terbesar kedua di Indonesia, setelah Singapura.

Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM menawarkan 28 proyek jalur sutra atau Belt and Road Initiative kepada investor Tiongkok. Nilai proyek tersebut mencapai US$ 91,1 miliar atau setara Rp 1.285 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.116 per dolar AS.

“Ini peluang yang baik bagi investor di Chongqing. Sebab, Indonesia saat ini mengembangkan Belt and Road Initiative ”, kata Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Ikmal Lukman seperti dikutip dari keterangannya, Rabu (4/12). 

Hal ini disampaikan di hadapan 100 pengusaha dan investor dalam acara Indonesia-China  atau Chongqing Business Forum on Trade, Tourism, and Investment. Acara  tersebut digelar oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing bersama dengan Kementerian Perdagangan di kota Chongqin, Sichuan pada Senin (2/12)

(Baca: Korsel Investasi Jumbo, BKPM Optimistis Target Tahun ini Tercapai)

Ikmal mengatakan, 28 proyek tersebut tersebar di sejumlah daerah. Proyek di Sumatera Utara mencapai US$ 17,3 miliar, Sulawesi Utara US$ 2,6 miliar, Kalimantan Utara US$ 41,6 miliar, dan Bali sebesar US$ 8 miliar.

Investasi  yang ditawarkan, termasuk tiga proyek pariwisata dan kawasan industri di Sulawesi Utara dan satu proyek pengembangan Tech Park di Bali. Ia meyakini, investasi dari Tiongkok akan tumbuh dengan baik.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...