Kemenkeu Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2020 Kembali Meleset dari Target
Pemerintah memproyeksi pertumbuhan ekonomi tahun depan hanya mencapai sekitar 5,2%, di bawah target yang dipatok dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN 2020 sebesar 5,3%.
"Saya pikir 5,2% potensinya," kata Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam 9th Annual International Forum on Economic Development and Public Policy di Bali Kamis (5/12).
Suahasil menjelaskan target pertumbuhan ekonomi dalam APBN 2020 dibuat saat kondisi ekonomi dunia masih mendukung. Namun, pertumbuhan ekonomi global tahun depan diperkirakan semakin melambat.
"Tahun 2020 kami lihat memang agak berat. Tensi AS-Tiongkok masih belum akan selesai," ujarnya.
(Baca: Ekonomi Global Diprediksi Tumbuh Lebih Kencang Tahun Depan)
Selain tensi perang dagang AS dan Tiongkok, progres keluarnya Britania Raya dari Uni Eropa atau yang disebut Brexit menjadi faktor lain yang menahan pertumbuhan ekonomi global. Hingga saat ini, problematika Brexit tak kunjung selesai.
Senada, sejumlah lembaga pun memproyeksi pertumbuhan ekonomi tahun depan akan berada di bawah 5,3% seperti terlihat dalam databoks di bawah ini.
Meski begitu, pemerintah akan terus berusaha menjaga kondisi perekonomian dalam negeri. Adapun pertumbuhan ekonomi yang kini berada di angka 5% dinilai masih cukup tinggi dan patut disyukuri.
Ia pun mencontohkan beberapa negara yang pertumbuhan ekonomi yang semakin merosot. "Dua tahun lalu India 7%, sekarang India menuju 5%. Masih banyak juga yang lainnya," ucap dia.
Sebelumnya, Suahasil juga sempat memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2019 hanya akan mencapai 5,05%. Proyeksi ini melambat dibanding realisasi tahun lalu sebesar 5,17% dan meleset dari target APBN 2019 sebesar 5,3%.
(Baca: Permintaan Domestik Kuat, Pertumbuhan Ekonomi 2020 Diprediksi 5,14%)
Ia tak memberikan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2019. Namun, menyebut pertumbuhannya akan berada di level 5%.
Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2019 sebesar 5,02%, melambat dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 5,17%. Pertumbuhan tersebut juga lebih lambat dibandingkan dua kuartal sebelumnya masing-masing sebesar 5,05% dan 5,07%. Dengan realisasi pertumbuhan tiga kuartal tersebut dan proyeksi sepanjang tahun ini sebesar 5,05%, pertumbuhan ekonomi kuartal IV seharusnya berkisar 5,06%.