Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Melemah Terimbas Data AS
Nilai tukar rupiah pada pembukaan pasar pagi ini, Senin (9/12) menguat 0,23% ke level Rp 14.005 per dolar AS. Meski begitu, Rupiah berpotensi melemah hari ini terimbas sentimen data lapangan kerja AS yang membaik.
Mengutip Bloomberg, mata uang Asia bergerak bervariasi pada pagi ini. Yen Jepang naik 0,01%, dolar Taiwan satu poin, won Korea Selatan 0,03%, rupee India 0,12%, dan yuan Tiongkok 0,14%. Sementara, dolar Hong Kong, dolar Singapura, peso Filipina, ringgita Malaysia, dan baht Thailand melemah masing-masing satu poin, 0,01%, 0,16%, 0,8%, dan 0,3%.
Vice President Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, rilis data ekonomi Non Farm Payrolls (NFP) dan data survei sentimen konsumen AS melebihi ekspektasi. "Ini bisa mendorong pelemahan rupiah terhadap dolar AS," ujar Tjendra kepada Katadata.co.id, Senin (9/12).
(Baca: Perang Dagang, Impor Tiongkok November Naik Meski Ekspor Masih Jeblok)
Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat (6/12) melaporkan, data NFP periode November melaporkan peningkatan lapangan kerja sebesar 266 ribu tenaga kerja. Angka ini lebih tinggi dari bulan Oktober yang bertambah 156 ribu tenaga kerja, serta lebih tinggi dari proyeksi pasar yang sebesar 181 ribu tenaga kerja.