Krisis Agraria di Labuan Bajo: Sertifikat Ganda hingga Pemilikan Asing

Martha Ruth Thertina
9 Desember 2019, 18:55
Labuan Bajo, Wisata Super Prioritas, Sengketa Lahan Labuan Bajo, turis asing labuan bajo, jumlah turis asing labuan bajo, investasi labuan bajo
Rahmat/Humas Kepresidenan
Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana berjalan menyisir pantai di Pulau Rinca, kawasan Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, NTT, Kamis (11/7).

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Augustinus Rinus menyebut Labuan Bajo menghadapi krisis agraria. Ini seiring maraknya masalah sertifikat tanah ganda hingga dugaan pemilikan tanah oleh asing.

Ia menjelaskan, bisa ada lebih dari dua sertifikat tanah untuk lahan yang sama. Alhasil, konflik lahan tak bisa terhindarkan. Ia mencontohkan konflik lahan dalam pembangunan bandara internasional Labuan Bajo. “Setelah ada OTT (Operasi Tangkap Tangan) Badan pertanahan, berkurang,” kata dia dalam diskusi dengan wartawan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Senin (9/12).

Advertisement

(Baca: Jokowi Minta Pengelolaan Sampah di Kawasan Wisata jadi Prioritas)

Sedangkan terkait pemilikan lahan oleh asing, ia mengatakan, banyak wilayah bagus di Labuan Bajo yang diduga dimiliki warga negara asing atas nama warga lokal. Sejauh ini, belum ada peraturan daerah untuk mencegah praktek semacam ini. Namun, ke depan, ia menilai harus ada peraturan terkait.   

Kemungkinannya, peraturan yang dimaksud berisi pembatasan penjualan tanah. “Kami harap seperti Bali, kalau bisa ke depan kontrak, hak guna, itu harapan kami ke depan, tapi belum ada peraturan terkait,” ujarnya.  

Labuan Bajo Destinasi Wisata Super Prioritas

Labuan Bajo masuk dalam jajaran destinasi wisata super prioritas. Augustinus mengatakan, pemerintah pusat menganggarkan Rp 1,7 triliun untuk pembangunan infrastruktur di wilayah ini dan sekitarnya tahun depan. Anggaran tersebut naik drastis dari tahun ini yang masih di angka miliaran.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement