Mengenal Sosok Sanna Marin, Perdana Menteri Termuda di Dunia

Hari Widowati
10 Desember 2019, 17:38
profil Sanna Marin, perdana menteri termuda di dunia, perdana menteri Finlandia,
TWITTER @MarinSanna
Sanna Marin akan dilantik menjadi Perdana Menteri Finlandia pada Selasa (17/12). Ia merupakan perdana menteri termuda di dunia dengan usia 34 tahun.

Sanna Marin, politisi dari Partai Sosial Demokrat, akan dilantik menjadi Perdana Menteri Finlandia pada Selasa (17/12). Ia akan menjadi perdana menteri termuda di dunia pada usia 34 tahun.

Saat ini di dunia ada beberapa pemimpin negara yang berusia 30-an, antara lain Perdana Menteri Ukraina Oleksiy Honcharuk (35 tahun) dan Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Arden (39 tahun).  

Sanna Marin sebelumnya menjabat sebagai Menteri Transportasi dan Komunikasi Finlandia sejak 6 Juni 2019. Ia menggantikan Perdana Menteri Antti Rinne yang mengundurkan diri pada Selasa lalu. Mitra koalisi dari Partai Tengah menyatakan mereka telah kehilangan kepercayaan terhadap Rinne. Salah satu penyebabnya adalah Rinne dinilai gagal mengendalikan unjuk rasa para pekerja perusahaan pos milik negara. 

Dalam wawancara dengan Reuters, Marin menyatakan, ia memiliki banyak pekerjaan rumah untuk membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Wanita kelahiran Helsinki, 16 November 1985 ini meraih gelar Master of Administrative Sciences dari University of Tampere pada 2007. Ia terjun ke dunia politik sejak berusia 27 tahun.

Pada 2010-2012, Marin menjadi wakil presiden sayap pemuda Partai Sosial Demokrat. Pada 2012, Marin terpilih menjadi anggota Dewan Kota Tampere (City Council of Tampere). Ia juga menjadi anggota Majelis Dewan Regional Tampere. Setahun kemudian, ia terpilih menjadi anggota Dewan Regional Pirkanmaa dan menjabat hingga 2016.

Prestasi Marin yang cemerlang di bidang politik memuluskan langkahnya menjadi wakil ketua II Partai Sosial Demokrat pada 2014. Ketika berusia 30 tahun, ia terpilih menjadi wakil rakyat di Parlemen Finlandia dari daerah pemilihan Pirkanmaa. Empat tahun kemudian, ia terpilih kembali menjadi anggota Parlemen.

(Baca: Mantan Wakil Menkeu Jepang Masatsugu Asakawa Jadi Presiden ADB)

Pernah Diancam akan Dibunuh

Ketika menjadi menteri transportasi dan komunikasi, Marin melakukan berbagai gebrakan. Salah satunya dengan memperbaiki infrastruktur rel kereta sehingga semakin banyak orang beralih dari kendaraan pribadi ke sarana transportasi massal. Ia juga mengkritik penggunaan mobil pribadi dengan bahan bakar fosil yang tidak ramah lingkungan.

Seperti ditulis Helsinki Times, Marin pernah menerima ancaman pembunuhan karena menunda pelaksanaan Undang-Undang mengenai mobil berbobot ringan. Berdasarkan UU tersebut, pengendara berusia minimal 15 tahun boleh mengendarai mobil ringan dengan kecepatan maksimum 60 km per jam. Surat izin mengemudi (SIM) yang dibutuhkan untuk mengendarai mobil ringan sama dengan SIM untuk sepeda beroda empat. UU ini ditunda pelaksanaannya karena pemerintah menilai ada moda transportasi lain yang lebih aman untuk pengendara berusia 15-18 tahun.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...